Pemerintah Aceh membangun satu unit jembatan di pedalaman Kabupaten Aceh Utara, guna memudahkan masyarakat daerah itu beraktivitas serta mengangkut hasil pertanian dan perkebunan.

Keuchik (kepala desa) Lubok Pusaka, Kecamatan Langkahan, Jaharuddin, di Lhoksukon Jumat menyebutkan, jembatan itu dibangun di Dusun Bina Baru penghubung dengan Dusun Sarah Raja.

"Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama saat melintas dan mengangkut hasil perkebunan untuk dibawa dan dijual," kata Jaharuddin menjelaskan.

Dikatakan, sebelumnya jembatan itu hanya terbuat dari batang pohon yang dibangun secara swadaya, agar masyarakat mudah saat beraktivitas.

Jaharuddin mengaku tidak tahu persis, terkait jembatan yang diperkirakan panjang sekitar 6 meter itu dibangun menggunakan sumber anggaran mana, yang jelas mulai dikerjakan sejak beberapa hari lalu.

Baca juga: Jembatan penghubung desa Aceh Barat rubuh

"Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Aceh Utara sudah turun kemari bersama pihak Dinas Pendidikan, karena di atas (Sarah Raja) juga ada anak sekolah," sebut Jaharuddin lagi.

Meski jembatan itu sudah dibangun, tambahnya, akses dari Bina Baru menuju Sarah Raja masih tetap sulit dilalui, terutama saat musim hujan.

"Jarak tempuh dari Bina Baru ke Sarah Raja sekitar 8,5 kilometer, dengan kondisi jalan masih memprihatinkan, hanya kendaraan tertentu yang bisa melintasinya," keluh Jaharuddin.

Menurutnya, jalan tembus ke Sarah Raja belum dilakukan pengerasan, ditambah ada beberapa alur sungai yang membelah jalan pada lintasan tersebut.

Atas dasar ini, sekitar 59 kepala keluarga warga di sana, mayoritasnya masih menggunakan transportasi air melintasi sungai saat berbelanja dan mengangkut hasil perkebunan, serta keperluan lain.

Baca juga: Warga tiga desa di Aceh Utara bangun jembatan darurat

"Seandainya pemeritah memperbaiki jalan itu, maka sangat menguntungkan masyarakat, karena tidak harus menggunakan boat saat beraktivitas yang memakan waktu sekitar 2 jam," tambah Jaharuddin.

Menurutnya, bila jalan itu dibangun atau diperbaiki, maka jarak tempuh dari Sarah Raja ke Bina Baru diperkirakan hanya beberapa belas menit saja menggunakan kendaraan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara Edi Anwar dihubungi terpisah, mengaku belum mengetahui sumber anggaran untuk pembangunan jembatan itu.

"Kita belum tahu sumbernya, karena belum ada laporan ke kita. Memang jembatan itu sudah kita usulkan ke Banda Aceh (Pemerintah Aceh melalui dinas terkait)," jelas Edi Anwar.

Sementara soal jalan, sambung Edi Anwar, memang salah satu prioritas pihaknya, namun yang lebih utama adalah membangun jembatan agar mudah saat mengangkut material ketika dibangun jalan nantinya.

"Insya Allah, jalan itu akan kita usulkan juga, karena ini juga salah satu prioritas. Tetapi untuk sementara dibangun jembatan dulu, agar mudah saat mengangkut material ketika membangun jalan lintas itu nanti," pungkasnya.

Pewarta: Zubir

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019