Sebanyak 12 mahasiswa Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Aceh dinyatakan lulus seleksi melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir di Bekasi, Jawa Barat.

"Mereka diterima di program studi komunikasi dan penyiaran Islam. Dan ini merupakan tahun ke empat mahasiswa ADI Aceh diterima kuliah di STID Mohammad Natsir," kata Sekretaris ADI Aceh Abizal Muhammad Yati di Banda Aceh, Minggu.

Sebelumnya, panitia penerimaan mahasiswa baru STID Mohammad Natsir menyeleksi mahasiswa ADI Aceh. Seleksi dilakukan di Kampus ADI Aceh di kompleks Markaz Dewan Dakwah Aceh di Gampong Rumpet, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Menurut Abizal Muhammad, seleksi penerimaan mahasiswa baru STID Mohammad Natsir berlangsung ketat. Seleksi dilakukan dua tahap, tulis dan lisan.

Seleksi ujian tulis terdiri bahasa arab, bahasa inggris, dan wawasan keislaman. Serta ujian tulis berupa kemampuan menjawab soal Al Quran sebanyak empat juz, percakapan bahasa arab dan tes kepribadian.

"Untuk seluruh Indonesia, hanya 67 mahasiswa baru yang diterima. Sebanyak 12 mahasiswa baru di antaranya berasal dari ADI Aceh. Hingga kini sejak 2016, sudah 43 mahasiswa dari ADI Aceh kuliah di STID Mohammad Natsir," kata Abizal Muhammad Yati.

Direktur ADI Aceh Muhammad AR mengapresiasi dan bangga atas kelulusan tersebut serta berterima kasih kepada para civitas akademika ADI Aceh yang telah mendidik calon pendakwah dengan sungguh-sungguh walaupun tanpa dibayar.

"Para mahasiswa yang lulus tersebut merupakan anak-anak berasal dari pedalaman dan perbatasan Aceh. Mereka dididik selama dua tahun. Kami berharap setelah mereka lulus dan menjadi sarjana, kembali ke kampung halamannya untuk menghidupkan dakwah syiar Islam," kata Muhammad.

Muhammad menyebutkan, ADI merupakan lembaga pendidikan binaan Dewan Dakwah Aceh. Semua mahasiswa direkrut dari daerah perbatasan dan pedalaman Aceh. Biaya dan akomodasi selama belajar di akademi dakwah, semuanya ditanggung Dewan Dakwah Aceh.
 
"Begitu juga STID Mohammad Natsir, mereka nantinya akan mendapat beasiswa penuh, gratis biaya asrama dan makan. Di akhir kuliahnya, mereka wajib mengikuti pengabdian masyarakat dengan berdakwah selama satu tahun di daerah terpencil di seluruh Indonesia," pungkas Muhammad.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019