Sumur minyak ilegal yang dilakukan penyulingan secara tradisional meledak di Areal PT PPP Dusun Cinta Damai, Desa Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, sehingga menimbulkan semburan gas berlumpur dengan ketinggian 20 meter dari permukaan tanah.

"Kita sudah melihat kondisi semburan gas berlumpur di lokasi penyulingan ilegal. Tapi sumur yang meledak itu sumur eks PT Asamera yang dibuka tahun 70-an. Tapi kita belum ketahui siapa yang melakukan penyulingan ini," kata Camat Peureulak Timur, Mukhtardin, Kamis (1/8).

Tidak diketahui identitas warga yang melakukan penyulingan hingga terjadi ledakan dan semburan, karena ketika unsur muspika setempat ke lokasi, Rabu (31/7) tidak ada satupun warga di sekitar lokasi.

Baca juga: Warga mengungsi akibat sumur minyak meledak

Meskipun jauh dari pemukiman penduduk, namun warga diminta tidak beraktifitas di sekitar lokasi radius 200-300 meter dari titik semburan, katanya.

Menurut pengakuan warga setempat, ledakan terjadi Minggu (28/7) malam. Awalnya terdengar seperti ledakan meriam bambu yang biasanya dibunyikan untuk mengusir gajah liar di area perkebunan.

Sehari kemudian sejumlah pekerja kebun yang melintas melihat semburan gas berlumpur terjadi dalam area perkebunan sawit, Selasa (30/7).

Baca juga: WALHI: semburan sumur minyak mengandung zat alkana

Setelah diteruskan ke aparatur desa, kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan unsur muspika.

Berdasarkan pengamatannya bersama pihak kepolisian, gas yang bercampur lumpur, minyak dan air itu menyembur ke udara dengan ketinggian yang bervariasi antara 15-20 meter dari cincin besi.

"Kami tidak berani terlalu dekat saat melihat lokasi semburan gas, tapi semburan lumpur telah berubah warna tumbuh-tumbuhan dan tanaman sawit radius 70-120 meter di sekeliling warga," sebut Mukhtardin.

Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kapolsek Peureulak Timur Iptu Dedy Albar secara terpisah mengaku, pihaknya telah memberi garis polisi di sekitar lokasi, sehingga warga diharapkan tidak melewati garis tersebut.

"Rencananya hari ini sumur minyak ini akan ditutup sebagaimana dilakukan penutupan sumur minyak di Ranto Peureulak beberapa waktu lalu," katanya.

Berdasarkan hasil uji dan pengecekan kadar yang dilakukan tim PT Medco E&P Malaka diketahui bahwa kadar gas CO adalah 0 dan untuk kadar oksigen (O2) adalah 209.

"Menurut keterangan ahli, gas saat ini tidak berbahaya dan tidak menimbulkan api, tapi sewaktu-waktu bisa berubah," tutup Ipda Deny Albar.

 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019