Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat Aceh mengalami deflasi 0,04 persen pada Juli 2019 dan komoditas yang paling banyak menyumbang terjadinya deflasi yakni jeruk, kemudian disusul cumi-cumi, tongkol/ambu-ambu, bawang merah, dan pepaya.

Dalam data BPS Aceh menunjukkan deflasi terjadi di Aceh (gabungan tiga kota) yakni Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Meulaboh, disebabkan turunnya indeks harga konsumen untuk kelompok-kelompok pengeluaran bahan makanan deflasi 0,74 persen dan transpor, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi 0,34 persen.

“Iya jeruk menjadi penyumbang deflasi terbesar yang terjadi di Aceh, walaupun disamping itu ada tongkol, cumi, dan pepaya juga. Bisa kita lihat memang di sepanjang Banda Aceh ini banjir jeruk ya, sehingga harganya menjadi turun,” kata Kepala BPS Aceh, Wahyuddin di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan, pada Juli Kota Banda Aceh mengalami deflasi sebesar 0,24 persen, kemudian Kota Lhokseumawe inflasi sebesar 0,22 persen dan Meulaboh juga mengalami inflasi 0,21 persen sehingga Aceh mengalami deflasi 0,04 persen.

“Kalau kita bicara tiga kota yang ada di Aceh ini, pengaruh Banda Aceh itu luar biasa. Banda Aceh bahkan mencapai sekitar 78 persen pengaruhnya, dibandingkan andil Lhokseumawe dan Meulaboh. Sehingga kalau Banda Aceh deflasi, maka umumnya (Aceh) deflasi, karena andilnya cukup besar,” kata Wahyuddin.

Selain itu ia menyebutkan, pada Juli 2019 berbagai harga komoditas di Aceh dari gabungan tiga kota tersebut memang menunjukkan adanya penurunan. Ditandai dengan turunya Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,80 pada Juni 2019 menjadi 131,74 pada Juli 2019 atau deflasi sebesar 0,04 persen.

“Secara nasional inflasi 0,32 persen. Kalau inflasi tahun kelender sebesar 1,59 persen dan year on year untuk Aceh sebesar 2,45 persen,” katanya.

Beberapa komoditas yang menjadi penyumbang deflasi yakni jeruk 0,0822 persen, cumi-cumi 0,0699 persen, tongkol/ambu-ambu 0,0606 persen, bawang merah 0,0507 persen, dan pepaya 0,0424 persen.

Sedangkan penyumbang inflasi yaitu cabai rawit 0,0827 persen, cabai merah 0,0656 persen, daging ayam ras 0,0521 persen, cabai hijau 0,0305 persen, dan udang basah 0,0263 persen.

Pewarta: Khalis

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019