Hujan disertai angin baru saja usai membasahi ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh malam itu.

Suasana sejuk dan semilir angin tak mengurungkan niat masyarakat terutama peserta pawai takbir dalam rangka memeriahkan malam Lebaran Idul Adha 1440 Hijriah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Aceh.

Puluhan mobil hias berbagai ornamen yang berasal dari kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar telah menanti di pinggir jalan masjid kebanggaan masyarakat Aceh yakni Masjid Raya Baiturrahman untuk menunggu giliran melewati panggung utama yang telah disiapkan di halaman depan Masjid tersebut.

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Pawai Takbir Idul Adha 1440 Hijriah, dengan resmi saya lepas," kata Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di sela-sela melepas peserta pawai takbir lebaran Idul Adha di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu malam.

Pelepasan puluhan peserta pawai takbir mobil hias dan peserta jalan kaki yang membawa obor dengan menyusuri sejumlah rute yang telah ditetapkan oleh Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Hari Besar Islam juga ditandai dengan pemukulan yang dilakukan pertama oleh Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan para tamu kehormatan yang telah hadir di panggung tersebut diantaranya Ketua DPR Aceh, Sulaiman, Wali Nanggroe, Malek Mahmud, Sekda Aceh, Taqwallah dan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Setelah orang nomor satu di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu memukul beduk, satu persatu peserta mobil hias yang diikuti peserta pawai takbir melewati panggung utama dan sesekali peserta menyampaikan penghormatan kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan para pejabat yang berada di panggung utama yang juga ikut memukul beduk secara bergantian termasuk Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.

Gema takbir terus bersahut sahutan dalam rombongan pawai takbir malam itu, baik dari dari sound sistem yang terpasang di mobil hias dan juga diikuti oleh peserta jalan kaki.

Lantunan takbir tak hanya terdengar di rute jalan tempat pawai takbir berlangsung, tapi juga menggema di seluruh surau, meunasah dan Masjid di selurun kabupaten/kota hingga desa/gampong di Aceh.

Beragam ornamen dan kreasi ditampilkan oleh masing-masing peserta, ada yang memunculkan ikon masjid Raya Baiturrahman, masjid dan meunasah tempat asal peserta dan ada juga duplikat kapal serta peserta yang ikut mengusung dukungan terhadap Palestina.

Mobil Hias Meriahkan Pawai Takbir

Plh Kepala Biro Keistimewaan dan kesejahteraan Setda Aceh, Sulaiman menyebutkan sebanyak 60 Unit mobil hias berbagai ornamen dan peserta jalan kaki meriahkan pawai takbir Idul Adha 1440 Hijriah yang berlangsung di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu malam.

Lia menjelaskan peserta pawai takbir lebaran Idul Adha 1440 Hijriah terbagi dalam dua kategori yaitu pejalan kaki dan kendaraan hias.

Rute pawai takbir jalan kaki dimulai dan finish di gerbang depan Masjid Raya Baiturrahman dengan menempuh rute Masjid Raya Baiturrahman-Jalan Diponegoro-Jembatan Pante Pirak-Bundaran Simpang Lima-Simpang Jamboe Tape.

Selanjutnya, Jalan Syiah kuala-Jalan Pocut Baren-Jalan Panglima Polem-Tugu Simpang Lima-Jalan ST Muhammad Daudsyah-Simpang Kodim dan finish di Masjid Raya Baiturrahman.

Sementara untuk pawai mobil hias menempuh rute, Masjid Raya Baiturrahman-Jalan Dipenogoro-Simpang Kodim 0101/BS-Meuligoe Gubernu Aceh-Simpang Jam-Jalan Teuku Umar-Simpang Tiga Lamteumen-Jal Cut Nyak Dhien-Simpang Dodik.

Selanjutnya ke Jalan Soekarno-Hatta-Jalan Soedirman-Simpang Tiga-Jalan Teuku Umar-Simpang Jam-Meuligoe Gubernur-Simpang Kodim 0101/BS-finish di Masjid Raya Baiturrahman.

Ia mengetakan peserta pawai takbir jalan kaki merupakan perwakilan Remaja Masjid dan Remaja Mushalla se-Kota Banda Aceh. Sedangkan pawai mobil hias adalah perwakilan instansi dan perwakilan kecamatan se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Pawai mobil hias dengan menampilkan berbagai ornamen baik masjid dan juga rumah adat Aceh menyedot perhatian masyarakat yang memadati rute pawai tersebut.

Pawai takbir tersebut disaksikan ribuan masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Masyarakat yang berasal dari Banda Aceh khususnya dan Aceh Besar memadati rute rute pawai takbir untuk melihat langsung kemerihan pawai takbir yang menampilkan berbagai kreasi serta mendengarkan lantunan takbir di lebaran haji tersebut.

Semarak Idul Adha

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyatakan semarak Idul Adha di Provinsi Aceh semakin meneguhkan Banda Aceh Sebagai Destinasi Wisata Islami.

“suasana Idul Adha di Banda Aceh yang kental dengan beragam kegiatan keagamaan, sudah menjadi bagian hidup masyarakatnya,” katanya.

Ia mengatakan Pawai takbir yang berlangsung di Banda Aceh khususnya sangat menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk menyaksikan langsung lebaran di provinsi yang menerapkan Syariat Islam tersebut.

Semarak hari raya di Banda Aceh sudah dimulai dari hari Meugang (hari pemotongan hewan), pawai takbir malam, Shalat Idul Adha di Masjid Raya Baiturrahman dan di seluruh masjid kecamatan maupun gampong di Banda Aceh dan Aceh secara umum.

"Setelah itu baru dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban di pusat kota dan di gampong-gampong," kata Aminullah.

Ia menuturkan semarak perayaan Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat atau meneguhkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata Islam dunia.

“Pawai ini selain disaksikan wisatawan dari luar kota, juga hadir tamu-tamu kita dari Singapura, Malaysia, bahkan Turki. Mereka juga akan melaksanakan prosesi kurban di Banda Aceh," katanya.

Semarak takbir terus menggema di Tanah Rencong dan telah menjadi kegiatan rutin setiap tahunnya yang diselenggarakan Pemerintah Daerah setempat.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019