Satu unit rumah milik Maksum (60), warga transmigrasi lokal (translok) di Desa Blang Lago, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh rusak akibat amukan gajah liar yang terjadi pada Sabtu (24/8) malam.
Akibatnya, rumah yang dihuni oleh warga transmigrasi tersebut rusak setelah bagian dinding rumah dirusak gajah.
"Meski kerusakannya tidak seberapa parah, namun amukan gajah ini membuat masyarakat transmigrasi ketakutan," kata Kepala Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Oediyantri kepada ANTARA, Minggu, di Suka Makmue.
Selain merusak rumah warga, kawanan gajah liar yang berjumlah sekitar 12 ekor tersebut ikut merusak tanaman milik masyarakat, seperti tanaman pisang, kelapa sawit dan aneka tanaman produktif lainnya.
Baca juga: Belasan gajah liar masih berkeliaran di permukiman warga di Nagan Raya
Masyarakat yang menetap di kawasan pedalaman tersebut kini mengaku hanya bisa pasrah, karena serangan gajah yang terjadi setiap malamnya hingga saat ini belum terlihat adanya penanganan serius dari pemerintah daerah.
Oediyantri mengaku warga transmigrasi Blang Lango juga terpaksa berkumpul di sebuah rumah milik tokoh masyarakat setempat ketika malam hari tiba.
Menurutnya, saat kawanan gajah datang ke perkampungan warga, hanya tokoh tersebut yang bisa berkomunikasi dengan satwa liar itu agar tidak mengganggu masyarakat.
Sedangkan pada pagi hari, warga kemudian kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa, dan pada malam hari kembali kumpul bersama di sebuah rumah karena khawatir serangan gajah liar, demikian Oediyantri.
Baca juga: Puluhan warga Nagan Raya mengungsi akibat amukan gajah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Akibatnya, rumah yang dihuni oleh warga transmigrasi tersebut rusak setelah bagian dinding rumah dirusak gajah.
"Meski kerusakannya tidak seberapa parah, namun amukan gajah ini membuat masyarakat transmigrasi ketakutan," kata Kepala Desa Blang Lango, Kecamatan Seunagan Timur, Kabupaten Nagan Raya, Oediyantri kepada ANTARA, Minggu, di Suka Makmue.
Selain merusak rumah warga, kawanan gajah liar yang berjumlah sekitar 12 ekor tersebut ikut merusak tanaman milik masyarakat, seperti tanaman pisang, kelapa sawit dan aneka tanaman produktif lainnya.
Baca juga: Belasan gajah liar masih berkeliaran di permukiman warga di Nagan Raya
Masyarakat yang menetap di kawasan pedalaman tersebut kini mengaku hanya bisa pasrah, karena serangan gajah yang terjadi setiap malamnya hingga saat ini belum terlihat adanya penanganan serius dari pemerintah daerah.
Oediyantri mengaku warga transmigrasi Blang Lango juga terpaksa berkumpul di sebuah rumah milik tokoh masyarakat setempat ketika malam hari tiba.
Menurutnya, saat kawanan gajah datang ke perkampungan warga, hanya tokoh tersebut yang bisa berkomunikasi dengan satwa liar itu agar tidak mengganggu masyarakat.
Sedangkan pada pagi hari, warga kemudian kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa, dan pada malam hari kembali kumpul bersama di sebuah rumah karena khawatir serangan gajah liar, demikian Oediyantri.
Baca juga: Puluhan warga Nagan Raya mengungsi akibat amukan gajah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019