Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar berjanji akan mengratiskan bagi pedagang yang ingin mengurus perizinan, dan tidak memungut pajak sebagai bentuk dukungan terhadap dunia usaha mobile coffee atau kopi mobil di wilayah itu.

"Untuk Aceh Tengah, kita gratiskan izin dan pajaknya. Silahkan jalan, tanpa perlu izin buka usaha kopi mobil," tegas Shabela di Takengon, Kamis.

Ia menyarankan, bagi pengusaha kopi mobil setempat baik calon atau yang telah menjalankan usahanya supaya melakukan pengujian sanitasi agar konsumen terhindar dari bahaya penyakit yang bisa ditimbulkan.

Baca juga: Bupati Shabela klaim Aceh Tengah urutan tiga kunjungan wisatawan

Menurutnya, kopi mobil sebagai industri mikro dan kecil di kabupaten ini telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam beberapa tahun terakhir, khususnya jenis Arabika akibat dataran tinggi Gayo memiliki perkebunan kopi milik rakyat seluas 70 ribu hektare.

Data Dinas Pertanian Aceh Tengah tahun 2017 menyebut, luas areal tanaman dan perkebunan kopi jenis Arabika seluas 49.251 hektare dengan produksi 31.358 ton, dan Robusta seluas 1.022 hektare memproduksi 433 ton.

"Tak usah pakai izin dulu, kecuali kalau sudah besar usahanya nanti. Sedikit saja kita ambil pajaknya untuk Aceh Tengah nanti, tapi cuma sedikit," katanya.

Baca juga: Usaha kopi mobil arabika terus tumbuh di Aceh tengah

Ia mengatakan, pemerintah kabupaten setempat terus mendorong peluang bisnis diberbagai sektor karena membantu perekonomian masyarakat, dan terpenting membuat pengunjung semakin nyaman ke daerah berhawa sejuk tersebut.

"Saya minta, seperti festival coffee mobile ini diadakan setiap tahun. Dan tahun ini digelar bersamaan dengan pacuan kuda tradisional Gayo," terang Bupati Shabela.

Ketua Mobile Coffee Takengon dan Bener Meriah, Riswandi mengaku turut bahagia dengan kebijakan atas binis kopi kaki lima yang ditekuninya dalam lima tahun terakhir.

Baca juga: Aceh Tengah masuki musim panen terakhir bawang putih

"Usaha kita ini, juga menciptakan lapangan kerja khusus di Takengon dan Bener Meriah. Lebih nyata, dan bisa dirasakan harga kaki lima untuk kopi Arabika yang kita pasarkan," terangnya.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019