Pihak Dinas Perikanan Kabupaten Aceh Tengah menyatakan, populasi ikan depik dengan nama latin dikenal "rasbora tawarensis" mengalami penurunan produksi dalam 30 tahun terakhir akibat perubahan habitat, dan penurunan kualitas air di Danau Laut Tawar, Takengon, Aceh.

"Kini produksi ikan depik yang ditangkap oleh nelayan setempat, cuma tinggal 15,4 ton di tahun 2017," ucap Sekretaris Dinas Perikanan Aceh Tengah, Zulkifli di Takengon, Jumat.

Ia mengatakan, padahal tahun 1988 hasil tangkapan nelayan melalui jaring terhadap ikan endemik atau ikan asli yang hanya terdapat di danau seluas 55 kilometer per segi di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut tersebut bisa mencapai 455 ton.

Namun penurunan hasil tangkapan nelayan terus terjadi, seperti 1994 hanya 233 ton, lalu tahun 2006 mengalami penurunan drastis 79,1 ton, kemudian di 2008 cuma 74,5 ton, dan tahun 2016 hanya 12,2 ton.

"Pesatnya perkembangan tanaman di sekitar danau, telah mempengaruhi kualitas air. Dulu kan airnya jernih. Tapi kini ada bahan organik di dasar danau, terus habis," katanya.

Ia menambahkan, penurunan sumber mata air yang mengalir dari celah pegunungan atau perbukitan jauh berkurang akibat perambahan hutan di sekitar Danau Laut Tawar.

"Kalau dulu terdapat di atas 70 sumber air dari pegunungan mengalir masuk ke danau, tapi sekarang tanggal 17 sumber air. Lalu ada beberapa masalah lain lagi, misalnya di danau perkembangan ikan introduksi dari ikan air asin yang berkompetisi dengan depik-depik ini," tegas dia.

Ia mengaku, pihaknya dalam beberapa tahun terakhir sudah mengembangkan benih ikan endemik tersebut supaya tetap terjaga, meski ditangkapi warga yang berprofesi sebagai nelayan dan menggantungkan hidup dari Danau Laut Tawar.

"Kita telah menebar sekitar 10 ribu benih ikan di antaranya depik, pedih, dan peres di Danau Luat Tawar. Itu, sebagai salah satu upaya kita dalam mempertahankan populasi ikan di danau," tegas Zulkifli.

Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar di akhir 2018 bersama pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten telah penebaran benih ikan depik yang berkembang biak pada suhu 17 sampai 22 derajat Celsius.

Benih ikan khas dataran tinggi Gayo tersebut bersumber dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Lukup Badak Dinas Perikanan Aceh Tengah yang telah dilakukan dalam dua tahun terakhir.

"Tahun ini, kita menebar benih ikan endemik Danau Lut Tawar, yakni Depik. Ada sebanyak 13 ribu benih ikan Depik, dan 22 ribu ikan peres yang ditebar," ujar Kepala UPTD Balai Benih Ikan Lukup Badak, Iwan Hasri.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019