Dua pertandingan "bumi dan langit," yakni Sampdoria melawan Inter Milan dan Juventus menjamu SPAL akan tersaji pada pekan keenam Liga Italia yang mulai berlangsung Sabtu (28/9) malam.
Sampdoria saat ini sedang terpuruk di dasar klasemen, dengan koleksi tiga poin dari lima laga yang telah dimainkan. Berharap dapat meneruskan tren positif saat bertandang ke markas Fiorentina pada tengah pekan, pasukan Eusebio di Francesco justru harus takluk 1-2.
Lini depan yang tumpul menjadi salah satu kelemahan Sampdoria, dengan koleksi tiga golnya, bersama Verona (tiga gol) dan Udinese (dua gol), mereka menjadi bagian dari tim-tim mandul di Liga Italia.
Sudah bermasalah di depan, lini belakang mereka pun rapuh. Allenatorre Di Francesco terlihat belum menemukan formasi di lini belakang, di mana dalam satu kesempatan ia menggunakan formasi tiga bek, sedangkan pada kesempatan lain empat bek. Hasilnya: 11 gol telah bersarang ke gawang Il Samp.
Di sisi lain, Inter sedang galak-galaknya. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mampu mempertahankan catatan 100 persen kemenangan, dan memuncaki klasemen dengan koleksi 15 poin.
Saat ini Inter bukan tim yang paling tajam di liga domestik. Koleksi sepuluh golnya masih kalah dengan catatan 13 gol milik Napoli, atau 11 gol milik Atalanta.
Tetap saja kemungkinan besar menjebol gawang Sampdoria tidak akan menjadi masalah bagi para penyerang Inter seperti Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez, terlepas dari formasi apa yang diterapkan pelatih Antonio Conte.
Laga bumi dan langit lainnya dimainkan lebih awal pada Sabtu, juara bertahan Juventus memiliki peluang merebut, setidaknya untuk sementara, posisi Inter di pucuk klasemen. Juve akan menjamu tim zona merah lainnya, SPAL.
Dilihat dari sisi manapun, sulit membayangkan SPAL akan mampu membawa pulang hasil positif dari Turin. SPAL memang berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Juve pada pertemuan terakhir mereka di markas sendiri, namun Juve saat ini sedang berada di tren positif dengan dua kemenangan beruntun sebelumnya.
Tidak ada keraguan terhadap daya gedor Juventus, namun tidak berlebihan jika dikatakan lini belakang mereka saat ini belum menemukan formula terbaiknya.
Juventus memang mampu mencatatkan clean sheet saat menghadapi Parma dan Fiorentina, namun dalam pertandingan-pertandingan Liga Italia lainnya, gawang mereka minimal kemasukan satu kali. Bahkan dua tim di luar sepuluh besar, Brescia dan Verona, mampu mencuri satu gol meski kemudian harus menutup laga dengan kekalahan.
Curi poin
Atalanta berpeluang mencuri poin saat bertamu ke markas tim peringkat ke- 13 Sassuolo pada Minggu. Sejauh ini Atalanta memiliki catatan yang cukup baik saat bermain tandang, dengan kemenangan di markas SPAL, Genoa, dan AS Roma.
Catatan enam pertemuan terakhir pun berpihak pada Atalanta. Mereka lima kali menang dan hanya satu kali seri saat berhadapan dengan Sassuolo.
Pada hari yang sama, Napoli akan menjamu tim yang juga menelan kekalahan pada pertandingan sebelumnya, Brescia. Tidak pelak lagi pelatih Napoli Carlo Ancelotti tentu menginginkan pasukannya dapat mengamankan tiga poin.
Ini merupakan pertemuan pertama kedua tim terjadi pada 2011. Dengan deretan pemain yang dimilikinya, Napoli jelas akan diunggulkan untuk mengunci kemenangan, sekaligus menebus kekalahan mereka saat menjamu Cagliari pada tengah pekan.
Dua klub ibukota, AS Roma dan Lazio, sama-sama menelan kekalahan pada laga terakhir mereka di liga pada tengah pekan. Kini raihan tiga poin jelas menjadi incaran untuk terhindar dari terperosok lebih dalam di klasemen.
Roma akan dijamu Lecce yang sedang menjalani tren kemenangan setelah pada tengah pekan menundukkan SPAL. Masalah membobol gawang mungkin bukan merupakan problem bagi Roma (memasukkan sepuluh gol), sayang produktivitas mereka diimbangi juga dengan keropos di lini belakang (kemasukan sembilan gol).
Di atas kertas lawan yang dihadapi Lazio lebih ringan, yakni Genoa. Tim peringkat ke-15 memiliki catatan yang tidak terlalu buruk saat melawat ke markas Lazio, mereka bahkan sempat mencuri kemenangan 2-1 di Stadio Olimpico setahun silam.
Penampilan Lazio masih angin-anginan. Formasi 3-5-2 yang diterapkan pelatih Simone Inzaghi terkadang menuai hasil yang diharapkan, namun mereka beberapa kali harus kalah dari tim yang secara kualitas berada di bawah mereka, seperti SPAL dan Sampdoria.
Berikut jadwal Liga Italia pekan keenam (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama):
Sabtu (28/9) malam hingga Minggu (29/9) dini hari WIB
20.00 Juventus vs SPAL
23.00 Sampdoria vs Inter Milan
01.45 Sassuolo vs Atalanta
Minggu (29/9) petang hingga Senin (30/9) dini hari
17.30 Napoli vs Brescia
20.00 Lazio vs Genoa
20.00 Lecce vs AS Roma
20.00 Udinese vs Bologna
23.00 Cagliari vs Verona
01.45 AC Milan vs Fiorentina
Selasa (1/10) dini hari
01.45 Parma vs Torino
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Sampdoria saat ini sedang terpuruk di dasar klasemen, dengan koleksi tiga poin dari lima laga yang telah dimainkan. Berharap dapat meneruskan tren positif saat bertandang ke markas Fiorentina pada tengah pekan, pasukan Eusebio di Francesco justru harus takluk 1-2.
Lini depan yang tumpul menjadi salah satu kelemahan Sampdoria, dengan koleksi tiga golnya, bersama Verona (tiga gol) dan Udinese (dua gol), mereka menjadi bagian dari tim-tim mandul di Liga Italia.
Sudah bermasalah di depan, lini belakang mereka pun rapuh. Allenatorre Di Francesco terlihat belum menemukan formasi di lini belakang, di mana dalam satu kesempatan ia menggunakan formasi tiga bek, sedangkan pada kesempatan lain empat bek. Hasilnya: 11 gol telah bersarang ke gawang Il Samp.
Di sisi lain, Inter sedang galak-galaknya. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mampu mempertahankan catatan 100 persen kemenangan, dan memuncaki klasemen dengan koleksi 15 poin.
Saat ini Inter bukan tim yang paling tajam di liga domestik. Koleksi sepuluh golnya masih kalah dengan catatan 13 gol milik Napoli, atau 11 gol milik Atalanta.
Tetap saja kemungkinan besar menjebol gawang Sampdoria tidak akan menjadi masalah bagi para penyerang Inter seperti Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez, terlepas dari formasi apa yang diterapkan pelatih Antonio Conte.
Laga bumi dan langit lainnya dimainkan lebih awal pada Sabtu, juara bertahan Juventus memiliki peluang merebut, setidaknya untuk sementara, posisi Inter di pucuk klasemen. Juve akan menjamu tim zona merah lainnya, SPAL.
Dilihat dari sisi manapun, sulit membayangkan SPAL akan mampu membawa pulang hasil positif dari Turin. SPAL memang berhasil meraih kemenangan 2-1 atas Juve pada pertemuan terakhir mereka di markas sendiri, namun Juve saat ini sedang berada di tren positif dengan dua kemenangan beruntun sebelumnya.
Tidak ada keraguan terhadap daya gedor Juventus, namun tidak berlebihan jika dikatakan lini belakang mereka saat ini belum menemukan formula terbaiknya.
Juventus memang mampu mencatatkan clean sheet saat menghadapi Parma dan Fiorentina, namun dalam pertandingan-pertandingan Liga Italia lainnya, gawang mereka minimal kemasukan satu kali. Bahkan dua tim di luar sepuluh besar, Brescia dan Verona, mampu mencuri satu gol meski kemudian harus menutup laga dengan kekalahan.
Curi poin
Atalanta berpeluang mencuri poin saat bertamu ke markas tim peringkat ke- 13 Sassuolo pada Minggu. Sejauh ini Atalanta memiliki catatan yang cukup baik saat bermain tandang, dengan kemenangan di markas SPAL, Genoa, dan AS Roma.
Catatan enam pertemuan terakhir pun berpihak pada Atalanta. Mereka lima kali menang dan hanya satu kali seri saat berhadapan dengan Sassuolo.
Pada hari yang sama, Napoli akan menjamu tim yang juga menelan kekalahan pada pertandingan sebelumnya, Brescia. Tidak pelak lagi pelatih Napoli Carlo Ancelotti tentu menginginkan pasukannya dapat mengamankan tiga poin.
Ini merupakan pertemuan pertama kedua tim terjadi pada 2011. Dengan deretan pemain yang dimilikinya, Napoli jelas akan diunggulkan untuk mengunci kemenangan, sekaligus menebus kekalahan mereka saat menjamu Cagliari pada tengah pekan.
Dua klub ibukota, AS Roma dan Lazio, sama-sama menelan kekalahan pada laga terakhir mereka di liga pada tengah pekan. Kini raihan tiga poin jelas menjadi incaran untuk terhindar dari terperosok lebih dalam di klasemen.
Roma akan dijamu Lecce yang sedang menjalani tren kemenangan setelah pada tengah pekan menundukkan SPAL. Masalah membobol gawang mungkin bukan merupakan problem bagi Roma (memasukkan sepuluh gol), sayang produktivitas mereka diimbangi juga dengan keropos di lini belakang (kemasukan sembilan gol).
Di atas kertas lawan yang dihadapi Lazio lebih ringan, yakni Genoa. Tim peringkat ke-15 memiliki catatan yang tidak terlalu buruk saat melawat ke markas Lazio, mereka bahkan sempat mencuri kemenangan 2-1 di Stadio Olimpico setahun silam.
Penampilan Lazio masih angin-anginan. Formasi 3-5-2 yang diterapkan pelatih Simone Inzaghi terkadang menuai hasil yang diharapkan, namun mereka beberapa kali harus kalah dari tim yang secara kualitas berada di bawah mereka, seperti SPAL dan Sampdoria.
Berikut jadwal Liga Italia pekan keenam (dalam WIB, tuan rumah disebut pertama):
Sabtu (28/9) malam hingga Minggu (29/9) dini hari WIB
20.00 Juventus vs SPAL
23.00 Sampdoria vs Inter Milan
01.45 Sassuolo vs Atalanta
Minggu (29/9) petang hingga Senin (30/9) dini hari
17.30 Napoli vs Brescia
20.00 Lazio vs Genoa
20.00 Lecce vs AS Roma
20.00 Udinese vs Bologna
23.00 Cagliari vs Verona
01.45 AC Milan vs Fiorentina
Selasa (1/10) dini hari
01.45 Parma vs Torino
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019