Jambi (ANTARA) - Wali Kota Jambi Syarif Fasha meminta seluruh pelajar berjemur di pagi hari sekitar 15 menit sebelum belajar tatap muka bersama guru.
Syarif Fasha, Senin, meninjau pelaksanaan hari pertama masuk sekolah tatap muka di SMP Negeri 11 Kota Jambi.
Syarif Fasha tiba di SMPN 11 Kota Jambi sekitar pukul 09.30 WIB. Setiba di sekolah, Wali Kota langsung meninjau proses belajar mengajar di dalam ruangan.
Usai meninjau belajar mengajar, Wali Kota Jambi mengatakan proses belajar mengajar tatap muka di Kota Jambi dilaksanakan dua sesi tatap muka, sehari melalui daring dan sehari lagi tatap muka di kelas itu untuk pelajar kelas I hingga V Sekokah Dasar dan untuk kelas VII dan VIII SMP sederajat.
Sedangkan untuk kelas VI SD dan kelas IX SMP sederajat diwajibkan untuk masuk setiap hari dan belajar tatap muka dengan para guru masing-masing.
Untuk jam belajar tatap muka hanya tiga jam dan 15 menit sebelum masuk kelas seluruh pelajar harus berjemur di matahari pagi.
Fasha menjelaskan untuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka harus mengajukan surat rekomendasi dari Satgas COVID-19 dan harus mematuhi protokol kesehatan.
"Sekolah harus mengajukan surat rekomendasi dari Satgas COVID-19, apakah sudah layak atau belum sekolah ini, termasuk yang pertama spanduk pemberitahuan atau peringatan untuk memakai masker dan tidak melepaskan masker, kedua susunan daripada kursi dan meja juga, dan juga sarana untuk cuci tangan serta peringatan tentang fisik physical distancing dan lainnya," kata Fasha.
Selain itu, yang tidak diperbolehkan untuk siswa yakni jajan atau belanja, karena di kantin sekolah tidak diizinkan untuk pedagang berjualan disekolah.
"Pedagang-pedagang luar juga kami belum bolehkan masuk lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Kemudian juga habis sekolah langsung pulang ke rumah, kami sarankan untuk orang tua siswa untuk menjemput," katanya.
Saat ini, Pemkot Jambi tengah melakukan uji swab terhadap semua tenaga pendidik, untuk upaya memutus mata rantai COVID-19.
Saat ini, para tenaga pendidik dan kami lakukan uji swab sebelum mereka mengajar dan dari sekitar 4.000 tenaga pendidik di Kota Jambi sudah berjalan sekitar 1.000 lebih yang dites usap dan ini terus berjalan setiap hari.
"Hal ini upaya kami dalam memberikan kepastian kesehatan tenaga pengajar demi kenyamanan terhadap anak-anak didik serta para orang tua juga," kata Syarif Fasha.