Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur, Putoyo menilai bahwa peran orang tua siswa sangat penting dalam mensukseskan kegiatan uji coba belajar tatap muka di sekolah yang dimulai pada 7 April 2021.
"Jadi orangtua kita jaga bersama kalau di keluarga ada sakit ya tidak usah masuk," kata Putoyo saat ditemui usai meninjau pelaksanaan uji coba belajar tatap muka di SDN Cipinang Melayu 8, Jakarta, Rabu.
Putoyo melihat protokol kesehatan yang diterapkan dalam uji coba di sekolah sudah sangat baik melalui penyediaan fasilitas seperti wastafel, pencuci tangan, masker, hingga pengecekan suhu.
"Di sini juga ada protokol kesehatan begitu didapatkan yang temperaturnya di atas kita laksanakan isolasi dan koordinasi dengan Puskesmas untuk pengecekan," ujar Putoyo.
Dia mengatakan bahwa di Jakarta Timur wilayah II terdapat 16 sekolah yang ikut uji coba belajar tatap muka. Rinciannya adalah delapan SD, satu SMP, satu SMA dan enam SMK.
"Uji coba tanggal 7 - 21 April. Ini akan kita evaluasi dan hasil itu akan menentukan di tanggal ke depan," katanya.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta telah menetapkan 85 sekolah memenuhi kriteria uji coba sekolah tatap muka.
Untuk wilayah Jakarta Timur tercatat total ada 25 sekolah yang mengikuti uji coba belajar tatap muka.
Sekolah tersebut adalah SDN Tengah 07, SDN Baru 08, SDN Cipinang Melayu 08, SDN Penggilingan 05, SDN Pondok Kelapa 05, SDN Jati 01, SDN Bambu Apus 01, SD Panca Bhakti, SDN Pulogadung 07.
Selanjutnya ada SDN Tengah 06, SDN Ciracas 07, SDN Kelapa Dua Wetan 02, SMPN 217 Jakarta, SMP ST. Fransiskus II Jakarta, SMPN 236, SMA Cikal Amri, SMA Diponegoro 1, SMKS Islam PB Soedirman 2 Jakarta, SMKS Budi Warman 2 Jakarta.
Serta SMKS Malaka Jakarta, SMKN 51 Jakarta, SMKN 22 Jakarta, SMKN 66 Jakarta, SMKS Insan Mulia Informatika dan MIS At Taqwa Pedurenan.