Padang, (ANTARA) - Ofisial kontingen PON Sumatera Barat (Sumbar) Jasman Hery menyebutkan harga nasi Padang di Jayapura, Papua tidak mahal dan hanya sedikit berbeda dengan harga di Ranah Minang.
"Tidak seperti yang dibayangkan, rupanya harga makan di rumah makan Padang tidak mahal. Standar saja," kata dia melalui keterangan tertulis di Padang, Jumat.
Menjelang berangkat ke Papua, kata dia, sebagian besar atlet dan ofisial kontingen Sumbar sempat dibayangi besarnya biaya hidup di empat klaster yang menjadi lokasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Jasman mengakui ada informasi soal harga makanan yang tinggi bahkan satu kali makan di Bumi Cenderawasih bisa mencapai Rp80 ribu hingga Rp100 ribu
"Memang ada harga satu kali makan nasi Padang mencapai Rp80 ribu sekali makan namun itu hanya di restoran ternama," kata dia menambahkan.
Ketika beberapa ofisial kontingen Sumbar mencoba makan di salah satu rumah makan Padang di kawasan Abepura, Kota Jayapura harga yang ditawarkan bisa dinilai masuk akal.
Ia merinci untuk makan pergedel kentang, cabai, sayur nangka dan daun singkong cuma Rp15 ribu. Jika ditambah lauk pauk seperti ikan atau ayam harganya sebesar Rp20 ribu.
"Paling mahal kalau makan pakai daging Randang Rp25 ribu dan untuk segelas kopi panas dipatok Rp5 ribu saja. Lumayan murah," kata dia menjelaskan.
Sementara untuk makanan berat lain seperti pecel lele, bubur ayam dan nasi kuning harga yang ditawarkan pembeli masih normal yakni antara Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.
Sementara ofisial kontingen PON bidang humas dan dokumentasi kontingen Sumbar Arief Kamil mengatakan yang berbeda dan terbilang mahal di Jayapura adalah provider internet.
Menurut dia jaringan internet di Jayapura dan sekitarnya sangat memuaskan, namun hanya satu provider saja yang bisa eksis.
"Kemarin saya beli kartu perdana plus paket internet harganya lumayan mahal. Kartu dan paket internet 10 GB saya beli Rp110 ribu. Kalau di Padang tentu lebih murah," kata dia.