Banda Aceh (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir bersama Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Ketum Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Kampus Univeristas Panca Budi (Unpab) Medan.
"Vaksinasi massal yang digelar ini merupakan hal positif. Sebab, ada pihak swasta yang mendukung percepatan program vaksinasi pemerintah," kata Erick Thohir dalam keterangannya yang diterima di Banda Aceh, Sabtu.
Vaksinasi tersebut digelar Kadin Indonesia bekerja sama dengan Kementerian BUMN, Pemko Medan, Alpha JWC Ventures, BenihBaik, dan Unpab Medan.
Erick mengatakan, bagi masyarakat yang sudah disuntik vaksin agar terus menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Harapan pemerintah tentunya jumlah masyarakat yang divaksin terus meningkat.
Vaksinasi yang dilakukan ini sangat penting untuk menekan angka penyebaran COVID-19. Karenanya tidak boleh abai walau sudah divaksin.
"Masyarakat tetap patuh terhadap protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, dan menjaga jarak," ujarnya.
Sementara itu, Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan kolaborasi antara swasta dengan pemerintah tentunya sebagai langkah bersama untuk melawan COVID-19. Artinya, sebagai upaya gotong-royong untuk mengatasi persoalan bangsa dan negara saat ini.
"Kegiatan vaksinasi ini adalah wujud nyata gotong-royong Kadin Indonesia membantu pemerintah dalam perang menghadapi pandemi COVID-19. Karena itu, salah satu senjata melawan pandemi adalah vaksin," kata Arsjad.
Arsjad menyampaikan, vaksinasi massal yang dilakukan ini juga untuk membantu Pemerintah Indonesia mencapai target herd immunity. Maka dari itu upaya yang dilakukan dengan membuat sentra vaksinasi ataupun mobil vaksin keliling.
"Ada 68 mobil vaksinasi di seluruh Indonesia yang disediakan. Kemudian, setiap provinsi di Indonesia diupayakan minimal 10 ribu dosis vaksin," ujarnya.
Menurut Arsjad, peran Kadin Indonesia dalam membantu pemerintah menghadapi pandemi COVID-19 ini bukan itu saja, melainkan juga dengan memberi bantuan sembako, oksigen medis, dan lainnya.
Artinya, kata Arsjad, Kadin telah melakukan berbagai upaya untuk membantu pemerintah menghadapi pandemi. Di sisi lain, juga mengupayakan untuk mengembalikan roda perekonomian dengan mendorong iklim usaha bangkit kembali.
"Sebab, akibat pandemi ini semuanya terdampak baik itu usaha mikro maupun usaha besar sekalipun juga," katanya.
Arsjad menambahkan, dalam dua bulan ini pihaknya akan menggelar 60 ribu vaksin untuk 30 ribu peserta di komplek perumahan Malibu. Kemudian, ada juga vaksinasi mobil keliling sebanyak dua unit dengan jumlah 10.000 dosis vaksin untuk 5 ribu peserta.
"Setiap orang yang divaksin mobil keliling nanti akan diberikan sembako. Untuk titiknya akan dikoordinasikan dengan Pemko Medan," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Kadin Sumut Ivan Iskandar Batubara mengatakan, vaksinasi yang digelar ini tanpa mengurangi jatah vaksin di daerah.
"Stok vaksin di daerah tidak berkurang, karena vaksin yang kita gunakan disuplai dari Kadin Pusat," kata Ivan.
Ivan menyatakan, masih perlu sosialisasi dilakukan pemerintah daerah kepada masyarakat terkait, agar bagaimana tidak menularkan kepada orang lain. Perilaku masyarakat (orang tanpa gejala) masih banyak yang belum berubah, karenanya masih perlu sosialiasi.
"Kita tidak hanya takut tertular, tetapi juga tidak ingin menularkan kepada orang lain. Ini tentunya menjadi bagian penting bagi pemerintah daerah untuk menanamkan pola pikirnya kepada masyarakatnya," demikian Ivan.
