JK ditemui di Istana Wapres, Jakarta pada Jumat memastikan belum ada surat yang disiapkan untuk pergantian tersebut.
"Kalau mau dengar isu, wah ini pusing kalian. Isu dimana-mana," kata Wapres.
JK juga menyebut Prasetyo merupakan pejabat yang baik.
Sebelumnya, JK yakin Prasetyo tidak terlibat dalam dugaan kasus korupsi terkait dana bantuan sosial di Provinsi Sumatera Utara yang melibatkan mantan sekretaris jenderal Partai Nasdem Patrice Rio Capella dan Gubernur Sumatera Utara nonaktif Gatot Pujo Nugroho.
"Saya yakin dia tidak (terlibat). Tadi dia (Prasetyo) ke sini (pertemuan) biasa saja, melaporkan ada kejadian berapa korupsi, berapa kejahatan. Biasa saja, tidak ada sembunyi-sembunyi," kata Kalla pada Oktober lalu.
Prasetyo pernah disebut dalam keterangan di persidangan pada 17 September 2015 oleh Istri Gatot, Evy Susanti, dan staf Gatot bernama Mustafa yang mengungkapkan bahwa Gatot ingin agar kasus dugaan terjadinya korupsi Bansos yang ditangani Kejati Sumut dilimpahkan ke Kejaksaan Agung karena Kejaksaan Agung dipimpin oleh H.M Prasetyo.
Dalam pembicaraan pada 1 Juli 2015 terungkap bahwa Evy menyampaikan, "Bapak mau jamin amankan supaya itu mau dibawa ke gedung bundar (Kejaksaan Agung), jadi kalau itu udah menang gak akan ada masalah katanya di gedung bundarnya pak gitu".
Sementara itu, Prasetyo pada Jumat (30/10) menegaskan dirinya tidak pernah bertemu atau berhubungan dengan Rio Capella.
"Soal Rio Capella saya tidak bisa jawab sendiri, tanya KPK," tegasnya.