Blangpidie (ANTARA Aceh) - Sedikitnya 5.000 orang masyarakat yang tergolong fakir miskin di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menerima zakat nfaq dan shadaqah (ZIS) bersumber anggaran profesi pegawai negeri sipil yang disalurkan melalui Baitul Mal.
Kepala Baitul Mal Kabupaten Abdya Muslizar di Blangpidie Rabu mengatakan, hampir 90 persen lebih ZIS yang telah dikumpulkan yang kemudian disalurkan kepada ribuan fakir miskin berasal dari zakat infaq PNS sejak 2013.
"Sejak 2013, pemerintah daerah mengintruksikan kepada seluruh PNS yang bekerja dilingkungan Pemkab Abdya diwajibkan untuk mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen dari gaji atau pendapatan mereka yang dikumpulkan oleh Baitul Mal," kata dia.
Ia menjelaskan, PNS yang mengeluarkan zakat sebanyak 2,5 persen tersebut adalah PNS yang memiliki gaji atau pendapatan di atas rata-rata Rp3,8 juta per bulan. Sedangkan PNS yang gajinya masih rendah, maka diwajibkan mengeluarkan infaq sebesar 1 persen.
Ia menerangkan, pendapatan zakat infaq PNS Abdya berjumlah Rp6 miliar lebih yang dikumpulkan Baitul Mal selama tiga tahun terakhir dimulai sejak 2013 hingga 2015 dan sebagian dana zakat infaq tersebut sebelumnya sudah disalurkan kepada masyarakat penerima.
"Pada tahun lalu, kita telah menyerahkan zakat ini sebanyak dua tahap, yakni menjelang Bulan Suci Ramadhan sebesar Rp1,2 miliar dan sesudah lebaran Idul Fitri sebanyak Rp1,7 miliar lebih, Jadi, penyerahan yang kami lakukan saat ini merupakan penyaluran zakat tahap ketiga untuk tahun 2016," jelas dia.
Pada tahun ini, lanjut dia, zakat infaq tersebut disalurkan kepada 4.749 orang penerima yang terdiri, fakir miskin, mualaf, penjaga masjid, petugas kebersihan, tukang parkir, cleaning service rumah sakit, guru pesantren, santri dan siswa-siswi miskin mulai dari Taman kanak-kanak hingga siswa sekolah menegah atas (SMA).
"Jadi, untuk penerima yang tergolong fakir dan mualaf, masing-masing kita salurkan Rp1 juta/orang. Untuk kategorinya miskin kita berikan rata-rata Rp500 ribu/orang. Sedangkan untuk fakir yang telah uzur (tua) kita salurkan sebesar Rp150 ribu secara rutin tiap bulan," katanya.
Kemudian, lanjut dia, anggaran zakat profesi PNS yang tersisa pada tahun lalu, sebagian diperuntukkan rehab satu unit rumah fakir sebanyak Rp90 juta ditambah satu paket bantuan sarana ibadah sebesar Rp5,5 juta dan satu paket lagi digunakan pemberdayaan ekonomi mualaf sebesar Rp12 juta.
Selain dari itu, tambah dia, dana zakat infaq tersebut juga dipergunakan kegiatan PHBI dan syiar Islam sebanyak Rp15 juta, untuk sertifikasi tanah wakaf Rp17 juta, satu paket penghafal Alquran Rp32 juta dan untuk 5 orang mahasiswa Abdya yang sedang menuntut ilmu di luar negeri diberikan sebanyak Rp15 juta.
"Masing-masing mahasiswa belajar luar negeri diberikan Rp3 juta/orang. Jadi, penyaluran zakat infaq ini sudah mulai kita lakukan setelah dilakukan penyerahan simbolis oleh Bupati Abdya, diwakili Asisten Pemerintahan yang berlangsung di aula Masjid At-Taqwa Blang Pidie," demikian Muslizar.