Blangpidie (ANTARA) - Harga biji pala basah di tingkat petani Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tembus Rp25 ribu per kilogram menyusul tingginya permintaan pasar luar negeri.
“Harga untuk kualitas super berwarna merah di beli Rp25 ribu per kilogram dan biji pala berwarna putih Rp 20 ribu per kilogram,” kata Arsal, salah seorang petani pala di Gampong Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya, Selasa.
Ia menjelaskan permintaan luar negeri tinggi sementara produksi ditingkat petani terbatas karenakan pohon pala berumur tua sudah banyak mati akibat diserang hama.
"Rata-rata pohon pala yang panen saat ini masih berusia muda, maka buahnya masih sedikit. Pohon tua yang berbuah banyak itu rata-rata sudah mati akibat di serang hama tujuh tahun lalu, " katanya
Ia mengatakan, hama ganas pengerek batang yang dahulu menyerang tanaman pala milik petani kini sudah mulai menghilang, seiring berkurangnya penangkapan burung Kacer secara ilegal di kawasan hutan.
"Alhamdulillah, hama tanaman pala sudah mulai berkurang. Petani sudah mulai bergairah lagi untuk menamam komoditas primadona itu, " katanya
Ia mengatakan orang tua dulu melarang penangkapan Kacer karena burung itu melindungi pohon pala dari serangan hama. Ulat-ulat pada pohon pala dimakannya. Maka burung itu dinamakan oleh orang Aceh Cicem Pala.
Ia berharap kepada pejabat pemerintah dan anggota Legislatif di Kabupaten agar membuat Perda atau qanun larangan penangkapan burung sehingga, tanaman pala yang sudah ditanami kembali oleh petani dapat terjaga dari serangan hama ganas tersebut.