Boyolali (ANTARA) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Tlogolele Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, tetap melaksanakan kegiatan belajar pengajar seperti biasa meski lokasi itu turun hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi.
Kepala SDN 2 Tlogolele Nur Kholiq, di lingkungan SDN 2 Tlogolele masih ada abu vulkanik dampak erupsi Merapi, tetapi kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan masih seperti biasa.
Namun para guru dan siswa yang masuk sekolah harus menggunakan masker untuk melindungi diri dari debu dan hujan abu vulkanik Gunung Merapi.
Baca juga: Gunung Merapi tercatat sudah 60 kali keluarkan awan panas guguran sejak Sabtu
Sekolah SDN 2 Tlogolele yang terletak di daratan tinggi lereng Gunung Merapi mempunyai jarak sekitar 5 kilometer dari puncak tetap melaksanakan kegiatan belajar dengan normal meski tidak semua siswa masuk dan sebagian ada yang belajar di rumah secara daring.
Dia menyampaikan dari total 117 siswa SDN 2 Tlogolele, yang mengikuti kegiatan belajar pengajar di sekolah hanya 77 siswa. Sedangkan sekitar 40 siswa belajar dari rumah secara daring.
Siswa yang masuk sekolah adalah kelas 3, 4, 5, dan 6. Mereka mengikuti kegiatan try out. Sedangkan siswa kelas 1 dan 2 belajar dari rumah secara daring. Jadi siswa tidak ada yang libur sekolah, katanya.
Menurut Kepala Desa Tlogolele Selo Ngadi, erupsi Gunung Merapi terdengar dari Desa Tlogolele pada Sabtu (11/3) sekitar pukul 12.15 WIB, sekitar 30 menit kemudian terjadi hujan abu cukup pekat. Untuk itu mengantisipasi dampak abu, pihaknya membagikan masker kepada masyarakat yang tetap melakukan aktivitas seperti biasa, termasuk kegiatan belajar mengajar.
Baca juga: Gunung Merapi kembali luncurkan awan panas guguran, begini penjelasannya
Sekolah di Tlogolele lokasi hujan abu Gunung Merapi tidak diliburkan, begini kondisinya
Senin, 13 Maret 2023 16:51 WIB