Jakarta (ANTARA) - Tahun ini, tradisi mudik saat libur Hari Raya Idul Fitri hidup kembali berkat dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), masyarakat pun mulai aktif mencari dan membeli tiket transportasi, tempat wisata, hingga tempat menginap secara online.
Satu hal yang perlu diwaspadai jika akan melakukan transaksi secara online adalah ancaman dari para penjahat siber, di antaranya phishing.
Berdasarkan statistik Kaspersky terbaru, sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi pada Rabu, sebanyak 356.786 phishing terkait keuangan terdeteksi dan diblokir terhadap penggunanya di Indonesia selama paruh pertama tahun 2022. Dari jumlah tersebut, 166.857 insiden menargetkan sistem pembayaran.
Selain itu, selama paruh pertama tahun lalu, sebanyak 20.603 deteksi upaya phishing di dalam negeri adalah terkait dengan perbankan online.
“Saat perayaan besar, semua orang ingin memesan sesuatu yang bagus tanpa merogoh kocek berlebihan. Bayangkan kita mendapati iklan tentang promo besar-besaran di maskapai penerbangan premium, hotel, dan segala jenis penawaran menarik yang berhubungan dengan liburan. Ini sangat menarik bagi para pelancong, dan momentumnya seperti liburan Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk menjamurnya skema berbahaya semacam ini,” kata Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik Chris Connell.