Banda Aceh (ANTARA) - PT Telkom Wilayah Aceh memberikan edukasi keamanan hingga kewaspadaan terhadap ancaman serangan siber kepada pelajar dan guru di Kabupaten Aceh Besar.
"Pelatihan ini untuk mengedukasi ancaman serangan siber yang kian kompleks serta langkah perlindungan yang bisa diambil guna menjaga keamanan data," kata Pelaksana Operasional Harian General Manager Telkom Aceh, Armika Syahputra, di Aceh Besar, Sabtu.
Dirinya menyampaikan, edukasi yang dikemas dalam pelatihan cyber security untuk 60 siswa dan guru SMA Negeri 1 Lhoknga itu juga untuk mengurangi risiko serangan siber.
Armika menekankan, serangan siber kini dapat menargetkan siapa saja, individu maupun lembaga. Maka dari itu, Telkom Aceh berkomitmen meningkatkan literasi digital, terutama di sektor pendidikan.
"Melalui pelatihan ini, guru dan siswa dapat memahami betapa pentingnya keamanan data serta tips menghadapi serangan siber,” ujarnya.
Baca juga: Buntut serangan hackers PDNS 2, Dirjen Aptika Kominfo mengundurkan diri
Dirinya menegaskan, Telkom Aceh berkomitmen mendukung dunia pendidikan, tidak hanya dari sisi digital connectivity, digital service, atau digital platform, tetapi juga melalui upaya peningkatan literasi digital.
"Langkah ini diharapkan bisa membekali siswa dan guru dengan keterampilan yang mereka butuhkan dalam rangka menghadapi tantangan siber dan perkembangan teknologi masa depan," kata Armika.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Lhoknga, Eka Sari Dewi mengapresiasi Telkom Aceh atas inisiatif ini memberikan edukasi terhadap ancaman serangan siber tersebut untuk anak didiknya.
Edukasi cyber security ini, kata dia, memang sangat penting dan dibutuhkan dunia pendidikan, mengingat ancaman siber bisa menyerang kapan saja.
"Pelatihan ini memberikan kami pemahaman yang lebih baik tentang cara melindungi perangkat dan data pribadi dari serangan,” demikian Eka Sari Dewi.
Pada pelatihan ini, Telkom Aceh menghadirkan narasumber ahli Cyber Security dari internal, Gogi Goutama Al Hadiid, mengupas tuntas pola-pola serangan siber yang sering terjadi, seperti phishing, malware, ransomware, DDoS, dan social engineering.
Narasumber juga membagikan langkah antisipasi yang perlu dilakukan untuk melindungi perangkat dan data pribadi dari peretasan.
Materi kegiatan ini disampaikan secara aplikatif, sehingga guru dan siswa dapat lebih waspada serta proaktif dalam menjaga keamanan teknologi di lingkungan sekolah.
Baca juga: Tips mudik aman dari serangan penjahat siber