Singkil (ANTARA Aceh) - Banjir yang melanda 4 kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil dalam sepekan ini berangsur-angsur mulai surut, sehingga aktivitas warga dan arus transportasi di jalan provinsi kawasan Ujung Bawang kembali normal dan lancar.
"Alhamdulillah banjir yang melanda kampung kami berangsur-angsur surut, walaupun tidak sepenuhnya surut, tapi aktivitas warga untuk bekerja, bersekolah kembali normal, " ujar Kepala Desa Ujung Bawang, Kecamatan Singkil, Jamirin yang dihubungi wartawan, Kamis.
Empat Kecamatan yang dilanda banjir awal tahun 2017 ini yang telah berangsur surut yakni Kecamatan Singkil, Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Simpang Kanan dan Kecamatan Kuta Baharu.
Desa Ujung Bawang adalah salah satu titik rawan banjir yang terparah setelah desa tetangganya Pea Bumbung, ditambah lagi Ujung Bawang adalah satu-satunya jalan raya provinsi lintasan mobilisasi antar daerah.
Camat Singkil Riky Yodiska mengatakan, Desa Ujung Bawang dan empat desa tetangganya yakni Pemuka, Suka Damai, Pea Bumbung dan Selok Aceh telah sepakat untuk mendesak pemerintah setempat menutup bendungan PT Perkebunan Nafasindo yang berdekatan dengan ke lima desa itu.
"Desakan untuk menutup bendungan atau kanal berdasarkan kesepakatan lima desa di Kemukiman Pemukan dan telah disetujui pihak Perusahaan PT Nafasindo, karena selama ini, bendungan yang terbuka sepanjang 5 meter di lima titik itu alurnya langsung mengarah ke lima desa itu, ditambah lagi alur sungai di Desa Ujung Bawang yang luas sangat signifikan dikala musim banjir tiba," jelas Riky Yodiska.
Menjawab pertanyaan wartawan, kapan akan ditutup bendungan itu, Riky Yodiska belum memgatakan pasti jadwalnya, karena menurut tim Tekhnis PU Pengairan, alangkah baiknya bila air banjir telah surut total.