Banda Aceh (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Provinsi Aceh menyebutkan realisasi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) khusus beras dalam upaya stabilisasi harga dan menekan laju inflasi di provinsi ujung paling barat Indonesia ini sebanyak 24.360 ton.
"Beras program SPHP tersebut kami salurkan melalui para pedagang pengecer yang nantinya dapat dibeli langsung oleh masyarakat dengan harga yang telah ditetapkan," kata Kepala Perum Bulog Aceh Irsan Nasution, di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan program SPHP tahun 2023 sudah berlangsung sejak 4 Januari, dengan harga jual beras maksimal kepada masyarakat oleh pedagang Rp9.950 per kilogram.
"Program SPHP ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menjaga agar harga beras tetap stabil di pasaran," katanya.
Dia mengatakan program tersebut hingga saat ini terus berjalan dan bagi masyarakat yang ingin membeli beras tersebut dapat membeli di pedang pengecer dan juga tersedia di retail moderen.
"Kami minta seluruh pengecer penjual beras program SPHP dapat menjual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan,” katanya lagi.
Pihaknya berharap masyarakat tidak perlu khawatir sebab persediaan yang sangat cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat di pasaran.
"Kami pastikan persediaan beras yang ada saat ini cukup hingga akhir tahun dan mampu memenuhi kebutuhan pangan di Aceh," katanya pula.
Sebelumnya, Perum Bulog Kantor Wilayah Aceh kembali menerima pasokan beras impor asal Thailand sebanyak 6.200 ton melalui Pelabuhan Malahayati Kabupaten Aceh Besar, menyusul sebelumnya telah menerima 6.741 ton, sehingga total beras impor yang telah masuk ke Aceh sejak akhir Desember 2022 sampai dengan saat ini mencapai 49.000 ton lebih.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog: Realisasi SPHP di Aceh mencapai 24.360 ton