Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menyatakan minat masyarakat di luar provinsi itu untuk melancong ke provinsi ujung paling barat Indonesia itu cukup tinggi menyusul antusias pembeli potensial dalam kegiatan pertemuan bisnis di gelar instansi tersebut.
“Capaian nilai transaksi terkomitmen dan tanpa komitmen dari business matching atau pertemuan bisnis yang diselenggarakan Disbudpar di Sumatera Utara membuktikan minat wisatawan berkunjung ke Aceh kian ramai,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.
Ia menyebutkan total transaksi selama business matching berlangsung mampu menoreh nilai transaksi terkomitmen langsung di meja dealing sekitar Rp221 juta sementara tanpa komitmen diperkirakan Rp2.742.750.000.
Ia mengatakan kegiatan dengan tema "Aceh is Full of History and Culture" membawa 16 biro perjalanan wisata dan 14 hotel dengan paket yang ditawarkan diantaranya Snorkelling Trip, Dolphin Trip, Gayo Highland Tour, Cofee Trail, Wisata Ziarah dan Religi, Aceh Historycal, Honeymoon in Aceh, Trip William Toren (Pulo Aceh), Cahaya Aceh, Jejak si Mata Biru, Amazing Banyak Island dan Explore Negeri di Tengah Laut (Simeulue) serta Gathering Kota Dingin.
Pada kegiatan yang mengusung tema "Aceh is Full of History and Culture" ini, Disbudpar membawa 16 biro perjalanan wisata dan 14 hotel. Beragam paket wisata Aceh ditawarkan para peserta business matching, mulai dari Snorkelling Trip, Dolphin Trip, Gayo Highland Tour, Cofee Trail, Wisata Ziarah dan Religi, Aceh Historycal, Honeymoon in Aceh.
Serta Trip William Toren (Pulo Aceh), Cahaya Aceh, Jejak si Mata Biru, Amazing Banyak Island, Wisata Halal Aceh, The Charm of Sabang, Ecowisata dan Camping Seru Takengon, Explore Negeri di Tengah Laut (Simeulue), dan Gathering Kota Dingin.
Sementara hotel juga ikut serta menawarkan paket special price pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 diantaranya Bundling Package (Family Room + Tour Museum Tsunami), Family Gathering, Room Promo, dan Unique Vacation (Rumah Joglo).
“Kegiatan ini merupakan salah satu strategi Pemerintah Aceh, untuk mengampanyekan potensi wisata Aceh kepada khalayak,” katanya.
Ia menambahkan kegiatan tersebut juga merupakan kepedulian Disbudpar untuk memberikan stimulus bagi pelaku pariwisata guna mengembangkan usahanya, sekaligus mempromosikan pesona Aceh kepada pelaku pariwisata di luar Aceh.