Jakarta (ANTARA) - Timnas Indonesia dua kali bermain imbang di Grup A Piala Dunia U-17 2023. Dengan begitu, garuda muda mengoleksi dua poin, meski sejauh ini permainan mereka dinilai belum optimal.
Bermain lebih taktis dan lebih cermat melawan Panama dalam pertandingan kedua di Grup A pada Senin (13/11) malam tadi, grafik permainan Timnas U-17 Indonesia terlihat meningkat dibandingkan sewaktu menghadapi Ekuador yang juga berakhir draw.
Masih memasang formasi 4-3-3 dengan "starting-eleven" nyaris sama seperti saat melawan Ekuador kecuali Habil Akbar yang mengisi posisi Andre Pangestu di bek kiri, pemain-pemain Garuda Muda telah belajar dari kekurangan pada pertandingan pertama.
Baca juga: Dua pemain diaspora ikut latihan Timnas U-17, berikut ini nama mereka
Hasilnya, penguasaan dan distribusi bola, serta akurasi umpan meningkat dibandingkan pertandingan pertama 10 November lalu.
Jika saat melawan Ekuador tim muda Indonesia menguasai 42 persen lalu lintas bola, maka saat menghadapi Panama angka itu meningkat menjadi 43 persen. Demikian juga dengan umpan yang dilepaskan, meningkat dari 321 umpan menjadi 326 umpan.
Tak terlalu besar memang, tapi itu sudah menggambarkan grafik penampilan Garuda Muda tengah meningkat.