Karawang (ANTARA) - Sebelum memutuskan untuk mengendarai mobil listrik, Anda perlu memperhatikan waktu dan rencana perjalanan. Berikut ini tips yang diberikan oleh General Manager Engineering Management Divison PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Irwin Tristanto.
"Andaikata traveling, ke SPBU ngisi cuma dua menit tiga menit, selesai. Kalau BEV kan harus charging artinya ada yang harus di-sarcrifice waktunya customer. Nah memang behavior itu yang memang perlu disesuaikan," ujar dia di xEV Center, Karawang, Jawa Barat.
Irwin mengatakan pengguna mobil listrik perlu merencanakan perjalanannya termasuk menghitung kecukupan baterai mobil dengan jarak yang akan ditempuh.
"Harus sudah lebih ter-planning mau ke mana. Dia bisa mengestimasi km tersisa berapa kan ada informasinya. Misalnya akan menempuh 100-200 km, baterai cukup enggak, artinya perlu di-charge. Amannya sampai rumah di-charge, itu pun kalau cukup. di rumah ada charging," jelas dia.
Baca juga: Mengapa Nissan GT-R 2024 Layak untuk Ditunggu? Ini Alasannya!
Berbicara pengisian daya untuk kendaraan listrik di rumah misalnya, setidaknya diperlukan kapasitas daya minimal 3000 VA.
Pembahasan mengenai pentingnya perilaku berkendara dalam konteks mobil listrik juga disampaikan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dalam kesempatan yang sama. Dia lalu menuturkan tentang pentingnya perilaku berkendara yang aman.
"Khusus untuk mobil listrik ini behavior harus berubah. Safety behavior juga harus lebih baik. Bicara mobil listrik bukan hanya mengenai nikelnya, mobilnya, tetapi harus berbicara mengenai orangnya," ujar dia yang juga berpendapat ke depannya diperlukan revolusi berkendara.
Bob Azam lalu mengatakan bahwa nantinya tidak menutup kemungkinan kendaraan listrik menjadi alat transportasi alternatif masyarakat misalnya di perkotaan.
"Mungkin akan jadi kendaraan alternatif di perkotaan, bisa di-charging di rumah. Mungkin starting dengan yang sifatnya practical seperti itu. Kita juga masih menerka-nerka," demikian kata dia.
Kemudian, berbicara tentang teknologi baterai menyentuh penggunaan nikel, dia menuturkan Toyota mempertimbangkan keefisienan teknologi dan mencari solusi untuk mendukung industri nikel di Indonesia.
Baca juga: Auto2000 tebar program SERBU berhadiah mobil dan motor, begini penjelasannya
Baca juga: Masalah ban bisa picu kecelakaan di jalan tol, begini tips pencegahannya
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Yang perlu diperhatikan kala memilih gunakan mobil listrik