Yerusalem (ANTARA) - Juru bicara pemerintah Israel Eylon Levy pada Minggu (31/3) mengundurkan diri di tengah kegaduhan akibat kritikannya terhadap Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron.
Pengunduran diri Levy terjadi tiga pekan setelah dia diskors menyusul keberatan Kementerian Luar Negeri Inggris tentang cuitan yang menanggapi pernyataan Cameron soal bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Di akun X miliknya, Levy mengubah biodatanya menjadi “Mantan Juru Bicara Pemerintah Israel.”
"Kita tak perlu menjadi juru bicara untuk berbicara mewakili Israel,” katanya.
Baca juga: Kembali deadlock, PM Israel tolak perjanjian pertukaran sandera dengan Hamas
Pada 8 Maret Cameron mengatakan, “Kami terus mendesak Israel agar mengizinkan lebih banyak truk masuk ke Gaza sebagai cara tercepat untuk menyalurkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.”
Jubir Israel itu lantas menanggapi pernyataan Cameron di X dengan mengatakan, “Saya harap Anda (Menteri Inggris Cameron) juga menyadari bahwa TIDAK ada batasan masuk untuk makanan, air, obat-obatan, atau perlengkapan pengungsian ke Gaza."
"... dan faktanya penyeberangan memiliki kapasitas yang BERLEBIHAN," tuturnya.
“Tes kami. Datangkan 100 truk lagi setiap hari ke Kerem Shalom dan kami akan mengizinkannya,” kata Levy, menambahkan.
Baca juga: Perundingan Israel dan Hamas temui jalan buntu, perdamaian masih jauh
Saat wawancara dengan The Times of Israel pada Minggu, Levy mengaku merasa “sulit untuk percaya” bahwa penangguhan dirinya “sebenarnya berkaitan dengan cuitan David Cameron padahal saya mencuitkan soal kebijakan dan fakta pemerintah.”
“Saya tentu saja berpikir bahwa salah satu pelajaran yang harus dipetik untuk perang selanjutnya– ya Tuhan, tidak akan ada perang berikutnya- adalah memperbaiki respons kami terhadap komunikasi krisis.”
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jubir pemerintah Israel mundur terkait cuitan terhadap menlu Inggris