Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pelabuhan Kuala Langsa, Provinsi Aceh diharapkan dapat menjadi pelabuhan komoditas di Aceh, kata Asisten I Kota Langsa Suriyatno, di Lhokseumawe, Kamis.
Berkaitan sosialisasi Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk pengusaha Industri Kecil Menengah (KITE-IKM) yang digelar oleh Bea Cukai Lhokseumawe, Suriyatno mengatakan bahwa saat ini pelabuhan Kuala Langsa sepi dari kegiatan bongkar muat dan aktivitas lainnya.
Padahal berbagai fasilitas pendukung tersedia di pelabuhan tersebut.
"Berbagai komoditas hasil bumi dan lain sebagainya yang ada di Aceh dapat diekspor melalui Pelabuhan Kuala Langsa," ujar Suriyatno pula.
Dia menyebutkan, Pelabuhan Kuala Langsa memiliki beberapa fasilitas yang dianggap dapat mendukung kegiatan ekspor berbagai hasil komoditas di Aceh.
Fasilitas pendukung itu, seperti dermaga sandar, alur pelayaran, lapangan parkir, gudang dan juga berbagai sarana atau alat angkut serta bongkar muat.
"Namun sekarang, berbagai fasilitas tersebut tidak terpakai secara optimal karena tidak ada aktivitas yang memadai berupa kegiatan ekspor atau pun sebaliknya," ujarnya lagi.
Terkait keberadaan Krueng Geukuh di Aceh Utara yang juga memiliki fasilitas memadai, Suriyatno mengatakan bahwa antara Pelabuhan Kuala Langsa dan Pelabuhan Krueng Geukuh sebaiknya berbagi peran.
Menurutnya, Pelabuhan Kuala Langsa untuk komoditas, sedangkan Pelabuhan Krueng Geukuh menjadi pelabuhan industri.
"Di sini berbagi peran, Kuala Langsa untuk komoditas dan Krueng Geukuh untuk pelabuhan industri, karena berada di wilayah industri. Apalagi ke depan akan ada Kawasan Ekonomi Khusus Arun, dan pantai utara dan timur Aceh masuk dalam satu zona RTRW Aceh," ujar dia.
Pihaknya berharap supaya keberadaan Pelabuhan Kuala Langsa dapat diperhatikan oleh pihak-pihak terkait, agar dapat difungsikan sebagaimana mestinya.