Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas I SIM, Nasrol Aidil, mengimbau masyarakat di wilayah pesisir utara dan barat Aceh untuk waspada terhadap potensi bencana meteorologi sehubungan telah memasuki transisi musim hujan.
“Sekarang kita memasuki masa transisi ke musim hujan. Ini periode kedua transisi, sebelumnya kita mengalami transisi ke musim kering pada Mei dan April,” kata Nasrol Aidil, di Banda Aceh, Rabu.
Aidil mengatakan, transisi yang berlangsung dari September hingga Oktober ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem, seperti petir dan angin kencang, terutama di wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Jaya, dan Aceh Barat.
"Wilayah pesisir utara dan selatan, serta lereng-lereng pegunungan juga memiliki potensi angin kencang," ujarnya.
Untuk itu, dirinya mengingatkan masyarakat agar lebih waspada, khususnya pada sore hingga malam hari ketika awan hitam mulai terlihat karena dapat memicu angin kencang.
Masyarakat, juga diminta dapat memperbarui informasi cuaca, gempa, dan iklim dari sumber terpercaya, serta menghindari berita hoaks.
"Pantau terus informasi cuaca di akun Instagram kami, @infobmkgaceh dan @infobmkg," kata Aidil.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca untuk Aceh dari tanggal 10-12 September 2024. Terpantau adanya belokan angin (shearline) dan daerah konvergensi di wilayah Aceh, serta anomali suhu muka laut yang hangat di perairan utara dan barat Aceh.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan penguapan dan memperkuat pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
Wilayah yang diprakirakan berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yakni Aceh Tenggara, Aceh Timur, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Langsa, dan Simeulue pada hari ini (11/9).
Kemudian, wilayah Aceh Barat, Pidie, Gayo Lues, Aceh Barat, Nagan Raya, Pidie Jaya, Aceh Timur, dan Aceh Tamiang juga diprakirakan berpotensi terjadi hujan lebat disertai kilat/petir pada Kamis (12/9).