Blangpidie (ANTARA) -
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Sunawardi, mengkritik Komisi Independen Pemilihan (KIP) Abdya atas kurangnya koordinasi terkait undangan debat calon bupati dan wakil bupati dalam rangka Pilkada 2024.
Sunawardi menegaskan bahwa undangan tersebut baru diterima ketika dirinya sudah dalam perjalanan menuju Banda Aceh untuk menghadiri agenda resmi.
“Undangan baru saya terima kemarin saat sudah dalam perjalanan menuju Banda Aceh untuk menghadiri sumpah pimpinan DPR Aceh,” ujar Sunawardi saat dihubungi di Blangpidie, Sabtu.
Pj Bupati Sunawardi merasa heran dengan pemberitaan media online yang menyoroti ketidakhadirannya pada acara debat kandidat tersebut. Ia menjelaskan bahwa dirinya berada di Banda Aceh untuk menghadiri undangan resmi pelantikan DPRA.
“Hari Jumat saya berangkat pagi, sorenya pelantikan pimpinan DPRA. Sabtu hari ini menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan oleh keluarga besar Abdya di Banda Aceh,” jelasnya.
Menurut Sunawardi, KIP Abdya sering kali membuat agenda tanpa berkoordinasi dengan jadwal bupati yang berada di luar daerah dan tidak bisa diwakilkan.
“Saya sudah ingatkan ke pihak KIP sebelumnya untuk koordinasi terlebih dahulu dengan agenda Bupati, tapi mereka kembali membuat kegiatan tanpa berkoordinasi,” tegasnya.
Sunawardi juga menambahkan bahwa undangan dari KIP dikirim melalui WhatsApp ke ADC pada hari Jumat siang. Saat itu dirinya sudah dalam perjalanan menuju Banda Aceh, dan undangan itu tanpa ada konfirmasi sebelumnya.
Pj Bupati Sunawardi menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara KIP dan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran setiap tahapan Pilkada.
“Koordinasi yang baik sangat penting agar tidak terjadi miskomunikasi dan semua agenda bisa berjalan lancar sesuai rencana,” tutupnya.
Baca juga: Dana Otsus jadi pembahasan hangat dalam debat pertama Pilgub Aceh