Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan sangat mendukung perusahaan-perusahaan yang beroperasi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu go public atau melantai di bursa saham.
“Langkah perusahaan untuk go public tidak hanya memberi manfaat bagi perusahaan dari segi finansial, tetapi juga meningkatkan transparansi dan tata kelola yang baik," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Aceh Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disaampaikannya di sela-sela seminar bertajuk "Take the Leap: Go Public for Bigger Growth" digelar Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Aceh dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Aceh di Banda Aceh.
Ia menjelaskan langkah menjadi perusahaan go publik tersebut perlu dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Aceh sebagai salah satu strategi ekspansi bisnis.
Menurut Iswanto yang juga Pj Bupati Aceh Besar dengan akses ke pasar modal, perusahaan dapat memperoleh sumber pendanaan baru yang dapat mendorong inovasi, memperkuat struktur modal, dan meningkatkan daya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Kepala Kantor Perwakilan BEI Provinsi Aceh Thasrif Murhadi mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong perusahaan-perusahaan berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan efek di PT Bursa Efek Indonesia.
"Go public merupakan alternatif pendanaan bagi dunia usaha, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dari masyarakat umum dengan cara menawarkan sebagian kepemilikan perusahaan kepada investor atau penerbitan surat utang (obligasi)," kata Thasrif.
Menurut dia selama ini jalur pendanaan perusahaan yang sudah dikenal yaitu jalur perbankan dan pihaknya menawarkan alternatif melalui jalur pasar modal dengan menjadi perusahaan go public.