Banda Aceh (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut arus penyeberangan penumpang yang berwisata ke Sabang masih cukup tinggi dalam momentum hari libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sehingga harus menambah frekuensi penyeberangan kapal hingga lima trip.
General Manager PT Persero ASDP Indonesia Ferry Cabang Banda Aceh Rudy B Hanafiah di Banda Aceh, Senin, mengatakan penumpang libur Nataru dilayani dua unit Kapal Motor Penyeberangan (KMP) yakni BRR dan Aceh Hebat 2, baik dari Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh maupun Balohan, Sabang.
“Sampai sejauh ini penyeberangan penumpang masih cukup tinggi, tapi tetap berjalan aman dan lancar, tidak ada penumpukan penumpang di pelabuhan,” kata Rudy.
Baca juga: Kemenpar tinjau kesiapan pelabuhan Ulee Lheue layani wisatawan selama nataru
Ia menjelaskan peningkatan penumpang ke Pulau Weh Sabang mulai terlihat sejak Kamis (26/12). ASDP memprediksikan puncak arus penyeberangan ke Pulau Weh itu pada Kamis (2/1) dan arus balik dari Sabang ke Banda Aceh pada Sabtu (4/1) mendatang.
“Mulai terjadi peningkatan penumpang sejak 26 Desember, itu sudah rata-rata sekitar 2.800 sampai 3.000 penumpang per hari. Paling banyak penumpang menuju Sabang,” ujarnya.
Saat ini, menurut Rudy, arus penyeberangan ke Sabang masih pada kategori sedang sehingga pihaknya hanya melayani penyeberangan empat trip per hari, baik dari Banda Aceh ke Sabang maupun sebaliknya.
Kondisi ini bertambah satu trip dibandingkan hari biasanya yang hanya melayani tiga trip per hari. ASPD akan meningkatkan trip penyeberangan pada kondisi tertentu, menyesuaikan dengan kondisi penumpang di lapangan.
“Pekan lalu mulai Kamis, Sabtu, dan Minggu itu kita lima trip per hari. Untuk hari ini sudah mulai empat trip lagi. Pada hari puncak nanti kita tambah lagi jadi lima trip lagi,” ujarnya.
Baca juga: Polresta Banda Aceh buka penitipan kendaraan saat libur Nataru
Rudy menambahkan tidak ada persiapan khusus dalam penanganan arus penyeberangan ke Sabang, konsepnya masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, lanjut dia, tahun ini ASDP telah memberlakukan pembelian tiket online bagi penumpang kapal ferry, sebagai salah satu upaya untuk melerai antrean panjang hingga keluar pelabuhan seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Pembelian tiket secara online pada aplikasi mobile trip ferizy itu diinisiasi Dinas Perhubungan Aceh yang dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry serta dukungan BPTD Aceh guna memudahkan para penumpang untuk mendapatkan tiket.
“Saat ini untuk penumpang dan motor masih diberi keleluasaan datang ke pelabuhan tanpa tiket, dan beli tiket langsung. Tapi untuk kendaraan roda empat, harus punya tiket dulu, baru masuk pelabuhan, sehingga tidak ada antrean panjang di pelabuhan,” ujarnya.
Kata dia, sistem tiket online ini baru diterapkan pada akhir November 2024, sehingga masih fokus pada upaya penguraian antrean panjang di pelabuhan. Sebab itu, saat ini yang diwajibkan pembelian tiket secara online ialah untuk pengguna kendaraan roda empat.
“Dampaknya kelihatan saat ini, antrean tidak ada lagi sampai keluar pelabuhan, padahal kondisi ramai tapi tetap kelihatan seperti tidak ada keramaian,” ujarnya.
Baca juga: KMP Papuyu dikerahkan layani wisatawan ke Sabang saat KMP BRR rusak