Program tersebut telah diujicoba di empat universitas yaitu Universitas Hasanuddin Makasar, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Tadulako Palu dan Universitas Islam Negeri Makassar.
Dari hasil uji coba tersebut, diperoleh hasil bahwa implementasi muatan jaminan sosial berhasil membantu mahasiswa, terutama mahasiswa rumpun ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat untuk lebih memahami implementasi jaminan kesehatan saat mereka mengabdi di fasilitas kesehatan.
“Universitas Syiah Kuala, dengan sejarah panjang dan reputasi akademiknya yang kokoh, kini mengambil peran penting untuk menanamkan pemahaman jaminan sosial ke dalam kurikulum. Kami yakin, peran serta USK ini akan memberikan nilai tambah bagi implementasi jaminan sosial di negeri kita tercinta," katanya.
Baca: USK-UNIRAZAK sepakat tingkarkan kualitas pendidikan
Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Marwan mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah memformalkan kerja sama dengan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman.
Marwan menyebutkan jumlah dosen dan karyawan termasuk tenaga kontrak di USK hampir 4.000 dan jumlah mahasiswa sekitar 40.000.
Menurut Marwan begitu besarnya populasi di USK ini dan tentunya dengan kerja sama ini sangat relevan melakukan edukasi Program JKN kepada warga USK.
“Kami siap bersinergi dengan BPJS Kesehatan dalam kepesertaan JKN. Di mana semua telah terdaftar menjadi peserta JKN dan dalam bidang kesehatan selama ini juga telah bersinergi dalam pemberian pelayanan kesehatan bersama Rumah Sakit Pendidikan dan Klinik Pratama USK, semoga ini dapat memperkuat literasi Program JKN,” kata Marwan.
Baca: USK petakan kemampuan mahasiswa kuasai bahasa asing
