Banda Aceh (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masuk dalam kurikulum di Universitas Syiah Kuala (USK) guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa kata pejabat di kampus itu.
"Program ini guna memastikan bahwa nilai-nilai jaminan sosial dapat masuk ke ruang-ruang kelas dan menjadi bagian dari proses pembelajaran serta menumbuhkan kesadaran sejak dini kepada para mahasiswa tentang pentingnya solidaritas sosial dalam sistem kesehatan," kata Kepala Coorporate University BPJS Kesehatan, Lisa Nurena di Darussalam, Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan di sela-sela penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Sinergi Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Program JKN dan Tridarma Perguruan Tinggi di ruang pertemuan Biro Rektorat Universitas Syiah Kuala.
Baca: Pascasarjana USK tingkatkan kemampuan menulis Mahasiswa
Ia menjelaskan Jaminan sosial adalah sebuah gerakan kebersamaan dan diintegrasikan lewat materi jaminan sosial dalam kurikulum.
Ia mengatakan dengan konsep tersebut mahasiswa akan memahami konsep penting yang akan dibagi menjadi enam modul pembelajaran seperti risk pooling, pengumpulan iuran, pemberian pelayanan kesehatan secara strategis, hingga tantangan nyata seperti kecurangan maupun digitalisasi layanan.
Menurut dia dengan bekal tersebut, mereka tidak hanya akan menjadi tenaga profesional, tapi juga agen perubahan yang bisa memperkuat sistem kesehatan nasional.
“Pada Agustus lalu telah dilakukan grand Launching Penguatan Ekosistem Jaminan Sosial Nasional oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat sekaligus dilakukan penandatanganan MoU antara BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan dengan 17 universitas/Pendidikan tinggi," katanya.
Baca: Rektor: Pendidikan garda terdepan mengisi kemerdekaan
Ia mengatakan kegiatan itu sejalan untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Nasional, yang memerintahkan institusi pemerintah untuk meningkatkan advokasi dan internalisasi jaminan sosial, termasuk di lingkungan akademis Pendidikan tinggi.
Program tersebut telah diujicoba di empat universitas yaitu Universitas Hasanuddin Makasar, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Tadulako Palu dan Universitas Islam Negeri Makassar.
Dari hasil uji coba tersebut, diperoleh hasil bahwa implementasi muatan jaminan sosial berhasil membantu mahasiswa, terutama mahasiswa rumpun ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat untuk lebih memahami implementasi jaminan kesehatan saat mereka mengabdi di fasilitas kesehatan.
“Universitas Syiah Kuala, dengan sejarah panjang dan reputasi akademiknya yang kokoh, kini mengambil peran penting untuk menanamkan pemahaman jaminan sosial ke dalam kurikulum. Kami yakin, peran serta USK ini akan memberikan nilai tambah bagi implementasi jaminan sosial di negeri kita tercinta," katanya.
Baca: USK-UNIRAZAK sepakat tingkarkan kualitas pendidikan
Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Marwan mengapresiasi BPJS Kesehatan yang telah memformalkan kerja sama dengan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman.
Marwan menyebutkan jumlah dosen dan karyawan termasuk tenaga kontrak di USK hampir 4.000 dan jumlah mahasiswa sekitar 40.000.
Menurut Marwan begitu besarnya populasi di USK ini dan tentunya dengan kerja sama ini sangat relevan melakukan edukasi Program JKN kepada warga USK.
“Kami siap bersinergi dengan BPJS Kesehatan dalam kepesertaan JKN. Di mana semua telah terdaftar menjadi peserta JKN dan dalam bidang kesehatan selama ini juga telah bersinergi dalam pemberian pelayanan kesehatan bersama Rumah Sakit Pendidikan dan Klinik Pratama USK, semoga ini dapat memperkuat literasi Program JKN,” kata Marwan.
Baca: USK petakan kemampuan mahasiswa kuasai bahasa asing
