Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Puspawati di Lhokseumawe, Senin mengatakan, pada bulan Mei 2015 ada ditemukan satu orang lagi pengidap HIV/AIDS di daerah ini sehingga menjadi 26 orang.
"Total keseluruhan pasien HIV/AIDS di Lhokseumawe mencapai 26 orang dan diduga masih banyak pengidap HIV/AIDS lainnya yang belum diketahui," ujar Puspawati.
Puspa menambahkan, menurut data yang diperoleh, proses penularan virus mematikan itu terjadi dengan berbagai faktor, misalnya dari kalangan remaja ada yang tertular karena homo seksual dan ada juga ditemukan ibu rumah tangga tertular akibat suaminya yang suka berhubungan seks bebas.
Untuk mencegah perkembangan virus HIV/AIDS, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe terus melakukan sosialisasi tentang bahaya penyakit tersebut.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap ibu-ibu hamil di setiap Puskesmas.
"Pihak dinas juga sering turun ke daearah-daerah yang kami nilai beresiko," tutur Puspawati.
Tambahnya lagi, Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe juga melayani pemeriksaan HIV/AIDS gratis di Pukesmas Muara Dua Lhokseumawe. Kerahasiaan pasien tetap akan dijaga oleh petugas dan tidak akan dilanggar kode etik tersebut.
Puspa menceritakan, awalnya virus pengidap HIV/AIDS di Kota Lhokseumawe pertama kali ditemukan pada tahun 2005. Saat itu ada salah seorang penduduk Kota Lhokseumawe yang bekerja di luar Aceh.
Kemudian setelah pulang kembali ke Lhokseumawe, istrinya pun ikut tertular, katanya.
Untuk meminimalisir dampak dan bahaya terhadap penyakit yang mematikan tersebut, pihaknya mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan hubungan seks bebas, karena selain bertentangan dengan hukum agama juga sangat beresiko terhadap HIV/AIDS.
