Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banda Aceh menyatakan progres atau kemajuan pembangunan reservoir untuk penampungan air PDAM Tirta Daroy di kawasan Taman Sari sudah mencapai 37 persen.

"Kami yakin pembangunannya selesai tepat waktu dengan progres sebesar itu," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banda Aceh Jalaluddin di Banda Aceh, Sabtu.

Reservoir PDAM Tirta Daroy yang dibangun di belakang Gedung DPRK Banda Aceh tersebut dimulai pertengahan Juni 2019. Pembangunannya dibiayai APBK Kota Banda Aceh 2019 dengan nilai Rp12,75 miliar.

Menurut mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Banda Aceh itu, jika selesainya tempat penyimpanan air tersebut tepat waktu, maka bisa difungsikan pada 2020 mendatang.

Reservoir tersebut dibangun untuk mengatasi persoalan air bersih, terutama di wilayah barat Kota Banda Aceh, meliputi Kecamatan Meuraxa dan Kecamatan Jaya Baru.

Jalaluddin menyebutkan, reservoir tersebut dibangun untuk menampung air PDAM Tirta Daroy dengan kapasitas mencapai 3.000 kubik. Jumlah tersebut bisa melayani air bersih 3.000 rumah dengan asumsi pemakaian setiap rumah satu kubik.

"Selain pembangunan fisiknya, progres pekerjaan lainnya seperti aksesori meliputi pemasangan pipa, panel, pompa air dan lainnya sudah mencapai 57 persen," sebut Jalaluddin.

Pekerjaan aksesori ini juga dipastikan tepat waktu karena semua material atau bahan dipesan sudah jadi di pabrik dan hanya tinggal pemasangan saja. Pekerjaan aksesori ini tinggal menunggu reservoir selesai.

"Selain di Taman Sari, reservoir serupa juga dibangun di Kantor pusat PDAM di kawasan Lampineung. Namun, kapasitasnya lebih sedikit, hanya 700 kubik. Reservoir serupa juga perlu dibangun di beberapa titik," ungkap Jalaluddin.

Setelah reservoir selesai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Banda Aceh mulai tahun anggaran 2020, akan memfokuskan peningkatan kapasitas produksi di instalasi pengolahan air PDAM Tirta Daroy di kawasan Lambaro, Aceh Besar.

Tujuannya agar kapasitas produksi air bersih PDAM bisa memenuhi kapasitas reservoir yang dibangun tersebut, sebab kapasitas instalasi pengolahan air hanya 550 kubik per detik.

"Kami akan tingkatkan kapasitasnya hingga 1.200 kubik per detik. Tapi, untuk tahap awal 800 kubik per detik. Tidak ada guna dibangun reservoir yang menampung 3.000 kubik, kalau kapasitas produksi hanya 550 kubik," ujar Jalaluddin.


 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019