Akademisi Universitas Serambi Mekah, Banda Aceh, T Muhammad Zulfikar mengingatkan bahwa pengelolaan kawasan hutan harus seimbang antara kepentingan ekonomi dengan lingkungan dan sosial kemasyarakatan.

"Ketiga faktor ini, ekonomi, lingkungan, dan sosial harus berjalan beriringan dalam mengelola kawasan hutan. Jika tidak, tentu dampak negatifnya lebih banyak didapat," kata T Muhammad Zulfikar di Banda Aceh, Kamis.

Menurut mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh itu, kalau pengelolaan kawasan hutan hanya untuk kepentingan ekonomi semata, tentu berdampak pada kerusakan lingkungan.

"Pengelolaan hutan dengan orientasi untuk ekonomi semata dilakukan di masa orde baru, sehingga sumber daya alam dari sektor kehutanan tidak berkelanjutan," ungkap T Muhammad Zulfikar.

Selain itu, pengelolaan sumber daya kehutanan juga harus mempertimbangan sosial masyarakat. Di mana, masyarakat di sekitar hutan harus dilibatkan pada pemanfaatan kehutanan.

Oleh karena itu, tiga elemen ini, ekonomi, lingkungan, dan sosial harus menjadi pedoman utama dalam pengelolaan sumber daya kehutanan yang berkelanjutan.

Dan ini, sebut T Muhammad Zulfikar, harus dimasukkan dalam setiap rencana kerja pengelolaan kawasan hutan, baik dilakukan pemerintah, maupun pihak lainnya.

"Ketiga elemen ini harus sejalan, sehingga dari sisi ekonomi ada pendapatan, lingkungan kawasan hutan tetap terjaga, masyarakat pun ikut diberdayakan dari sisi sosial. Selain itu, pengelolaannya pun bisa berkelanjutan." kata T Muhammad Zulfikar.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019