Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh meluncurkan rumah ikan higenis yang bertujuan untuk mempromosikan serta menjual ikan-ikan segar dan berbagai produk UMK hasil olahan dari sektor perikanan di Provinsi Aceh.

Kepala DKP Aceh Ilyas mengatakan ide pembangunan rumah ikan higenis itu terbesit ketika dirinya berkunjung ke Jepang beberapa waktu lalu. Kata dia, kondisi pasar ikan di sana begitu rapi, bersih, bahkan tidak menimbulkan bau tak sedap.

“Sehingga terbesit di saya akan bangun rumah ikan higenis di Banda Aceh. Dan ikan-ikannya diisi oleh nelayan mitra kita,” katanya di sela-sela peluncuran rumah ikan higenis di Banda Aceh, Kamis.


Dia menyebutkan selama ini pemikiran yang tertanam di masyarakat bahwa pasar itu identik dengan kotor dan bau tidak sedap. Menurut dia, rumah ikan higenis merupakan sebuah inovasi Pemerintah Aceh dalam mengedukasikan masyarakat tentang pasar ikan yang memiliki mesin pendingin ruangan (AC) dan nyaman saat belanja.

“Tempat ini menjadi rujukan masyarakat lokal atau tamu dari luar Aceh yang ingin membeli ikan atau oleh-oleh seperti abon ikan dan berbagai produk olahan perikanan lain,” kata Ilyas.


Menurut Ilyas, sebagai negara maritim dan kepulauan maka Indonesia memiliki kekayaan sumber ikan yang sangat melimpah. Secara nasional potensi sumber daya ikan mencapai 65 juta ton per tahun. Masing-masing perikanan tangkap sebanyak 7,4 juta ton per tahun dan ikan budidaya sebesar 57,6 juta ton per tahun.

“Hasil produksi ikan di Aceh melimpah, malahan 2019 ini kemarin banyak ikan dibuang karena kita tidak memiliki cold storage (gudang pendingin),” kata Ilyas.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019