Anggota DPR Aceh Iskandar Usman Al Farlaky meminta Pemerintah Aceh mengatasi dan mencari solusi terkait persoalan masyarakat yang kesulitan mendapatkan elpiji subsidi tiga kilogram.

"Banyak laporan yang kami terima masyarakat Aceh, terutama di kawasan pantai timur Aceh kesulitan mendapat elpiji subsidi. Kalau pun ada, terpaksa membeli di luar pangkalan," kata Iskandar Usman di Banda Aceh, Minggu.

Baca juga: Sabang anggarkan Rp10,5 miliar untuk subsidi gas elpiji dan listrik

Politisi Partai Aceh itu menyebutkan harga elpiji yang diperjualbelikan di luar pangkalan jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Bahkan ada masyarakat terpaksa membeli elpiji subsidi tersebut Rp50 ribu per tabung.

Untuk mendapatkan elpiji subsidi tersebut, lanjut Iskandar Usman, masyarakat terpaksa mengantre. Bahkan ada yang saling berebut ketika elpiji tersebut tiba di pangkalan.

Baca juga: Rusak pangkalan elpiji subdisi, Mursyidah divonis hukuman percobaan

Pemandangan serupa juga terlihat di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), terutama di lintasan pantai timur Aceh, sebut Iskandar Usman, antrean panjang kendaraan bermotor roda empat hanya untuk memberi bahan bakar.

"Kami tidak tahu mengapa itu terjadi. Apakah elpiji atau bahan bakar kendaraan bermotor dalam kondisi langka atau mengapa. Masyarakat sekarang ini sepertinya sulit mendapatkan kebutuhan bahan bakar dan elpiji," kata Iskandar Usman.

Baca juga: Bupati Aceh Timur ingatkan pangkalan tidak jual elpji subsidi ke ASN

Oleh karena itu, Anggota DPR Aceh dari daerah pemilihan Aceh Timur ini mendesak Pemerintah Aceh menjelaskan faktor penyebab masyarakat kesulitan mendapatkan elpiji subsidi maupun bahan bakar untuk kendaraan bermotor.

"Pemerintah Aceh harus menjelaskan persoalan ini dan mencari solusi penyelesaiannya. Aceh kaya dengan gas, tetapi masyarakat sulit mendapatkannya," kata Iskandar Usman Al Farlaky.

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019