Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat seiring dengan intervensi pasar yang dilakukan oleh bank sentral.

Rupiah ditutup menguat enam poin di posisi Rp14.086 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.092 per dolar AS.

"Intervensi Bank Indonesia di pasar valas dan obligasi dalam perdagangan DNDF membawa berkah bagi mata uang Garuda walaupun data eksternal yang negatif, sehingga mata uang rupiah di awal pekan kembali menguat dan penguatan ini menjadi yang terkuat di Asia," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.

Dari eksternal, pasar mencerna komentar dari Presiden AS Donald Trump tentang China, yang meningkatkan harapan bahwa kedua belah pihak akan menandatangani kesepakatan perdagangan segera.

Trump mengatakan kesepakatan dengan China "berpotensi sangat dekat," dan juga mengindikasikan bahwa ia mungkin tidak menandatangani RUU yang disahkan minggu ini oleh Kongres yang mendukung Hong Kong dalam upaya untuk menenangkan Beijing.

Ketegangan yang meningkat atas Hong Kong, bagaimanapun telah muncul sebagai komplikasi baru dalam pembicaraan perdagangan, yang tampaknya membuat kemajuan kesepakatan perdagangan AS-China melambat.

Kota tersebut telah diguncang oleh lebih dari lima bulan protes anti-pemerintah, dan Beijing telah bereaksi dengan marah terhadap bagian undang-undang AS yang mendukung para pengunjuk rasa, yang telah disetujui Kongres tetapi belum ditandatangani oleh Trump.

Rupiah pada Senin pagi dibuka melemah di posisi Rp14.094 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.083 per dolar AS hingga Rp14.094 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp14.093 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.092 per dolar AS.




 

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019