Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banda Aceh mengatakan komplek makam Syiah Kuala di Gampong (desa) Deah Raya Kecamatan Syiah Kuala kota setempat direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan wisata gampong religi.

“Makam Syiah Kuala ini kita akan kembangkan, kita lagi susun master plannya, makam Syiah Kuala ini menjadi kampung Islam, kampung wisata religi,” katanya di Banda Aceh, Rabu.

Dia menyebutkan Pemerintah Kota Banda Aceh sedang menggencarkan pengembangan sektor pariwisata setempat. Maka komplek makam Syiah Kuala itu salah satu yang direncanakan akan ditata mulai dari makam, bangunan sekitarnya serta perbaikan akses transportasi.

Bahkan Pemko merencanakan akan membangun pesantren modern di kawasan makam tersebut. Sehingga kitab-kitab milik ulama besar di daerah berjulukan “Serambi Mekkah” tersebut bisa dipamerkan, dibaca, serta diadakan pengajian rutin setiap harinya.

“Jadi ketika wisatawan datang ke situ memang betul-betul kampung religi. Ditambah lagi pantai di sampingnya sangat bagus. Itu sekarang sedang kita konsepkan, masih konsep RTBL (Recana Tata Bangunan dan Lingkungan),” katanya.

Syiah Kuala merupakan nama sapaan akrab dari Syekh Abdurrauf as Singkily, merupakan salah seorang ulama besar di provinsi paling barat Indonesia itu, yang berasal dari Kabupaten Aceh Singkil. Ulama ini sangat masyhur di kalangan masyarakat Aceh, tanah Melayu, bahkan dunia Islam internasional.

Masyarakat Aceh terus mengenang nama ulama tersebut lantaran jasa dan pengorbanannya untuk Tanah Rencong itu begitu besar. Bahkan Syiah Kuala sebagai sapaannya disematkan pada salah satu nama perguruan tinggi negeri tertua di Aceh yakni Universitas Syiah Kuala (Unsyiah).

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019