Pemerintah Kota (Pemkot) Langsa, Provinsi Aceh, kembali mendapat penghargaan tingkat nasional sebagai salah daerah di Tanah Air yang peduli akan Hak Azasi Manusia (HAM), dan diterima langsung Sekretris Daerah Kota Langsa, Syahrul Thaib.
Penghargaan tersebut diserahkan bertepatan dengan Hari HAM Sedunia Ke-71 yang digelar di Gedung Merdeka Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (10/12).
"Pemerintah Kota Langsa sudah tiga kali meraih penghargaan sebagai Kota Peduli HAM secara berturut-turut sejak tahun 2016 dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia," ujar Wali Kota Langsa, Usman Abdullah melalui Kepala Bagian Humas dan Kabag Protokol, M Husin di Langsa, Rabu.
Menurutnya, melalui penghargaan agar dapat menjadi motivasi bagi Pemkot Langsa dalam pemenuhan hak-hak masyarakat, terutama bagi perlindungan dan pelayanan untuk kemajuan HAM.
Ia melanjutkan, Langsa merupakan sebuah kota yang masyarakatnya heterogen, dan sangat berperi kemanusiaan walau berlatar belakang dari suku, agama, budaya, dan adat-istiadat yang berbeda.
Etnis minoritas dalam menjalankan aktifitas baik sosial budaya maupun agama tak pernah mendapat hambatan, karena masyarakat dan pemerintah sangat menghormati penerapan syariat Islam.
Kemudian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), kata dia, setiap tahunnya pemerintah setempat memfasilitasi dengan finansial sesuai kemampuan anggaran melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik agar saling menghormati, dan menghargai sesama agama dan etnis yang berbeda.
"Perbedaan adalah kesatuan yang dapat memberi kekuatan dalam menjalankan pembangunan," terang Husin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
Penghargaan tersebut diserahkan bertepatan dengan Hari HAM Sedunia Ke-71 yang digelar di Gedung Merdeka Bandung, Provinsi Jawa Barat pada Selasa (10/12).
"Pemerintah Kota Langsa sudah tiga kali meraih penghargaan sebagai Kota Peduli HAM secara berturut-turut sejak tahun 2016 dari Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia," ujar Wali Kota Langsa, Usman Abdullah melalui Kepala Bagian Humas dan Kabag Protokol, M Husin di Langsa, Rabu.
Menurutnya, melalui penghargaan agar dapat menjadi motivasi bagi Pemkot Langsa dalam pemenuhan hak-hak masyarakat, terutama bagi perlindungan dan pelayanan untuk kemajuan HAM.
Ia melanjutkan, Langsa merupakan sebuah kota yang masyarakatnya heterogen, dan sangat berperi kemanusiaan walau berlatar belakang dari suku, agama, budaya, dan adat-istiadat yang berbeda.
Etnis minoritas dalam menjalankan aktifitas baik sosial budaya maupun agama tak pernah mendapat hambatan, karena masyarakat dan pemerintah sangat menghormati penerapan syariat Islam.
Kemudian Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), kata dia, setiap tahunnya pemerintah setempat memfasilitasi dengan finansial sesuai kemampuan anggaran melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik agar saling menghormati, dan menghargai sesama agama dan etnis yang berbeda.
"Perbedaan adalah kesatuan yang dapat memberi kekuatan dalam menjalankan pembangunan," terang Husin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019