Staf khusus Wakil Republik Indonesia, KH Robikin Emhas menegaskan isu yang selama ini beredar luas di masyarakat Indonesia akan dijaga dan diawasi oleh petugas kepolisian adalah hoax atau berita palsu.
"Terkait isu masjid akan dijaga dan diawasi oleh polisi itu hoax, Kiyai Ma'ruf (Wakil Presiden RI) tidak pernah bilang begitu," kata Robikin Emhas saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Kebangsaan Nahdlatul Ulama Aceh Barat di Meulaboh, Minggu sore.
Menurutnya, Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin tidak pernah memberikan pernyataan yang menyatakan setiap masjid akan dijaga atau dikawal oleh polisi.
"Menempatkan polisi di satu masjid itu punya biaya, biayanya darimana?," katanya di depan forum diskusi.
Ia juga menyatakan berapa banyak jumlah masjid di Indonesia, dan jika ditempatkan polisi untuk melakukan penjagaan maka jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara tentu juga dalam jumlah besar dan banyak.
KH Robikin Emhas menegaskan, yang dimaksudkan oleh Kiyai Ma'ruf Amin saat menghadiri di sebuah kegiatan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat yaitu selama ini banyak masjid di Indonesia diduga telah disalahgunakan untuk mengumbar kebencian sehingga meresahkan umat Islam.
Untuk itu, wapres menyarankan agar masjid agar dapat dilakukan penjagaan oleh pengurus masjid (takmir) sehingga tidak disalahgunakan oleh para pihak yang berusaha mengumbar kebencian ditengah-tengah masyarakat.
"Masjid itu banyak fungsinya, untuk kegiatan ibadah, ekonomi masyarakat dan kegiatan masyarakat yang postif," tegasnya.
Saat ini, pemerintah berupaya mengembalikan fungsi masjid yang sesungguhnya seperti di masa Rasullah Nabi Muhammad SAW, serta tidak menggunakan masjid sebagai tempat mengumbar kebencia, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019
"Terkait isu masjid akan dijaga dan diawasi oleh polisi itu hoax, Kiyai Ma'ruf (Wakil Presiden RI) tidak pernah bilang begitu," kata Robikin Emhas saat menjadi pemateri dalam Seminar Nasional Kebangsaan Nahdlatul Ulama Aceh Barat di Meulaboh, Minggu sore.
Menurutnya, Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin tidak pernah memberikan pernyataan yang menyatakan setiap masjid akan dijaga atau dikawal oleh polisi.
"Menempatkan polisi di satu masjid itu punya biaya, biayanya darimana?," katanya di depan forum diskusi.
Ia juga menyatakan berapa banyak jumlah masjid di Indonesia, dan jika ditempatkan polisi untuk melakukan penjagaan maka jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara tentu juga dalam jumlah besar dan banyak.
KH Robikin Emhas menegaskan, yang dimaksudkan oleh Kiyai Ma'ruf Amin saat menghadiri di sebuah kegiatan di Cirebon, Provinsi Jawa Barat yaitu selama ini banyak masjid di Indonesia diduga telah disalahgunakan untuk mengumbar kebencian sehingga meresahkan umat Islam.
Untuk itu, wapres menyarankan agar masjid agar dapat dilakukan penjagaan oleh pengurus masjid (takmir) sehingga tidak disalahgunakan oleh para pihak yang berusaha mengumbar kebencian ditengah-tengah masyarakat.
"Masjid itu banyak fungsinya, untuk kegiatan ibadah, ekonomi masyarakat dan kegiatan masyarakat yang postif," tegasnya.
Saat ini, pemerintah berupaya mengembalikan fungsi masjid yang sesungguhnya seperti di masa Rasullah Nabi Muhammad SAW, serta tidak menggunakan masjid sebagai tempat mengumbar kebencia, tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2019