Ruas jalan Angkup-Genting sebagai jalan penghubung antara Kecamatan Silih Nara dan Kecamatan Celala di Kabupaten Aceh Tengah diminta untuk dapat dipindahkan karena rawan longsor dan kecelakaan.
Baru-baru ini peristiwa kecelakaan juga terjadi di ruas jalan tersebut tepat di titik jalan yang mengalami longsor. Satu unit mobil pickup warga terjun ke jurang sedalam 15 meter hingga menyebabkan penumpangnya luka-luka.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRK Aceh Tengah Samsuddin mengatakan solusi terbaik untuk penanganan jalan tersebut adalah dengan melakukan pemindahan ruas jalan ke lokasi yang lebih aman.
"Ruas jalan ini perlu dipindahkan karena struktur jalan atau tanah yang labil dan ini memang rawan longsor. Kalau pun itu diperlebar kembali akan terjadi longsor kembali. Maka untuk antisipasi jangka panjang ruas jalan ini perlu dipindahkan," kata Samsuddin di Takengon, Selasa.
Menurutnya hal ini memang perlu adanya dorongan dari DPRK Aceh Tengah khususnya melalui Komisi C dan Pimpinan Dewan untuk segera merespon kondisi jalan tersebut yang sudah semakin membahayakan para pengguna jalan.
"Karena ini poksinya Komisi C, harapan kami agar Komisi C dan Pimpinan bisa pro aktif terhadap ini. Kemudian juga kepada Kepala Dinas PU yang membidangi insfrastruktur jalan untuk mencari solusi dari ruas jalan yang bisa dialihkan terhadap jalan ini," tutur Samsuddin.
Samsuddin menilai kondisi ruas jalan tersebut sudah termasuk kedalam situasi darurat dan mendesak untuk segera ditangani.
Menurutnya jika diperlukan pemindahan ruas jalan tersebut bisa dilakukan dengan cara mendahului anggaran.
"Tadi juga menurut keterangan Kepala PUPR sudah ada ruas jalan yang bisa dibebaskan dan masyarakat sudah memberikan," kata Samsuddin.
"Nah saya pikir untuk keadaan dan situasi yang seperti ini, ketika ada persoalan dengan anggaran, karena ini sifatnya mendesak, ini adalah kebutuhan rakyat yang sangat mendasar, maka bisa mendahului anggaran," ujarnya lagi.
Selain itu Samsuddin juga menuturkan bahwa masih banyak terdapat akses jalan khususnya jembatan penghubung antara desa dan antar kecamatan di daerah itu yang saat ini kondisinya darurat.
Menurutnya pemerintah daerah perlu untuk memperhatikan hal itu karena sarana jalan dan jembatan merupakan kebutuhan mendasar di tengah masyarakat.
"Contoh jembatan pengubung Kampung Remesen dengan Paya Beke, kemudian jembatan penghubung antara Burni Bius Utama dengan Gantung Langit, ini kondisinya sangat darurat. Kemudian juga ada jembatan di Kampung Pantan Reduk di Kecamatan Ketol, kemudian ada bebarapa ruas jembatan juga di Kecamatan Kute Panang," sebutnya.
"Apalagi ini kan musim penghujan sebenarnya, nah ketika jembatan ini terbawa arus air atau karena keadaan tanah labil maka ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020
Baru-baru ini peristiwa kecelakaan juga terjadi di ruas jalan tersebut tepat di titik jalan yang mengalami longsor. Satu unit mobil pickup warga terjun ke jurang sedalam 15 meter hingga menyebabkan penumpangnya luka-luka.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRK Aceh Tengah Samsuddin mengatakan solusi terbaik untuk penanganan jalan tersebut adalah dengan melakukan pemindahan ruas jalan ke lokasi yang lebih aman.
"Ruas jalan ini perlu dipindahkan karena struktur jalan atau tanah yang labil dan ini memang rawan longsor. Kalau pun itu diperlebar kembali akan terjadi longsor kembali. Maka untuk antisipasi jangka panjang ruas jalan ini perlu dipindahkan," kata Samsuddin di Takengon, Selasa.
Menurutnya hal ini memang perlu adanya dorongan dari DPRK Aceh Tengah khususnya melalui Komisi C dan Pimpinan Dewan untuk segera merespon kondisi jalan tersebut yang sudah semakin membahayakan para pengguna jalan.
"Karena ini poksinya Komisi C, harapan kami agar Komisi C dan Pimpinan bisa pro aktif terhadap ini. Kemudian juga kepada Kepala Dinas PU yang membidangi insfrastruktur jalan untuk mencari solusi dari ruas jalan yang bisa dialihkan terhadap jalan ini," tutur Samsuddin.
Samsuddin menilai kondisi ruas jalan tersebut sudah termasuk kedalam situasi darurat dan mendesak untuk segera ditangani.
Menurutnya jika diperlukan pemindahan ruas jalan tersebut bisa dilakukan dengan cara mendahului anggaran.
"Tadi juga menurut keterangan Kepala PUPR sudah ada ruas jalan yang bisa dibebaskan dan masyarakat sudah memberikan," kata Samsuddin.
"Nah saya pikir untuk keadaan dan situasi yang seperti ini, ketika ada persoalan dengan anggaran, karena ini sifatnya mendesak, ini adalah kebutuhan rakyat yang sangat mendasar, maka bisa mendahului anggaran," ujarnya lagi.
Selain itu Samsuddin juga menuturkan bahwa masih banyak terdapat akses jalan khususnya jembatan penghubung antara desa dan antar kecamatan di daerah itu yang saat ini kondisinya darurat.
Menurutnya pemerintah daerah perlu untuk memperhatikan hal itu karena sarana jalan dan jembatan merupakan kebutuhan mendasar di tengah masyarakat.
"Contoh jembatan pengubung Kampung Remesen dengan Paya Beke, kemudian jembatan penghubung antara Burni Bius Utama dengan Gantung Langit, ini kondisinya sangat darurat. Kemudian juga ada jembatan di Kampung Pantan Reduk di Kecamatan Ketol, kemudian ada bebarapa ruas jembatan juga di Kecamatan Kute Panang," sebutnya.
"Apalagi ini kan musim penghujan sebenarnya, nah ketika jembatan ini terbawa arus air atau karena keadaan tanah labil maka ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," ucapnya lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020