Sejumlah masyarakat Aceh meluncurkan buku Aceh 2020: diskursus sosial, politik dan pembangunan, upaya menuangkan pemikiran untuk pembangunan daerah Serambi Mekkah itu di masa mendatang.

Direktur Bandar PublishingbMukhlisuddin Ilyas mengatakan peluncuran buku ini ingin melanjutkan tradisi keilmuan Aceh masa lalu, yang bahwa setiap pergantian tahun pemikiran orang Aceh perlu dibukukan untuk generasi Aceh selanjutnya dalam mengambil kebijakan.

"Kita harus bersinergi untuk Aceh yang lebih baik, semua harus berkontribusi. Dengan gerakan yang cepat, seperti penulisan buku ini kita bergerak dalam tiga minggu untuk merangkum pemikiran orang Aceh dalam berbagai varian dan latar belakangnya untuk kebaikan Aceh tahun 2020," katanya, di Banda Aceh, Rabu. 

Ia menyebutkan peluncuran buku itu empat menjelang pergantian tahun, di Samping Kantor Bandar Publishing Banda Aceh. Kegiatan itu diisi orasi inspiratif dari Prof Yusny Saby dan Sulaiman Tripa, dengan mengingatkan tradisi menulis dan membukukanya perlu dilakukan secara bersama-sama.

Ia mengatakan buku Aceh 2020 ditulis oleh 16 penulis yakni Adi Warsidi, Affan Ramli, Fairus M Nur Ibrahim, Fuad Mardhatillah UY Tiba, Juanda Djamal, Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, M Adli Abdullah, Miswari, Muhajir Al Fairusi, Muhammad Aminullah, Mukhlisuddin Ilyas, Murizal Hamzah, Rahmad Syah Putra, Sahlan Hanafiah, Sehat Ihsan Shadiqin dan Sulaiman Tripa. 

Kata dia, buku ini digarap dengan swadaya penerbit Bandar Publishing. Dan peluncuran buku ini turut hadir para penulisnya yang menyampaikan orasi singkat, seperti M Adli Abdullah yang menulis tentang Aceh Dalam Perspektif Indonesia, Sulaiman Tripa yang menulis tentang Catatan Kaki Untuk Aceh, Juanda Djamal menulis tentang Politik Sungsang.

Kemudian Sehat Ihsan Shadiqin menulis tentang Syariah dan Tantangan Revolusi Industri, Muhajir Al Fairusy menyampaikan orasi membangun Aceh Perbatasan, Fairus M Nur menulis tentang Masjid Kok Begitu, dan Fuad Mardhatillah UY Tiba yang menulis tentang Quo Vadis Indonesia Refleksi Antara Turbulensi dan Resonansi.

"Dan yang terakhir orasi Kamaruzzaman Bustamam Ahmad tentang Gejala Sosial dan Budaya Dalam Masyarakat Aceh," katanya.

Dalam kegiatan itu juga turut hadir sejumlah tokoh yang membakar semangat tentang Aceh 2020 melalui orasinya seperti Ketua Ombudsman RI Perwakilan Aceh Takwaddin Husin, Kepala Inews TV Misdarul Ihsan, Kepala Pusat Penelitian Ilmu Sosial Budaya Unsyiah M Saleh Sjafei, Teuku Muttaqin Mansur, Peneliti ICAIOS Arfiansyah, dan beberapa lainnya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020