Banda Aceh (ANTARA) - Pengamat politik dari Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, T Kemal Fasya menilai Koalisi Perubahan memiliki modal elektoral suara sehingga bisa berlanjut di Pilkada Aceh nantinya.
"Masih ada harapan Koalisi Perubahan berlanjut di Aceh. Suara Pileg menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh kedepan," kata T Kemal Fasya yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Sebagai informasi, pada Pileg 2024 Aceh, Nasdem menjadi salah satu partai pemenang dengan mengantongi 10 kursi DPR Aceh, kemudian PKB mendapatkan sembilan kursi dan PKS empat kursi.
Baca juga: Cak Imin minta koalisi perubahan berlanjut di Pilkada Aceh
Jika dilihat dari persyaratan dukungan calon Gubernur Aceh, maka koalisi perubahan di Aceh dapat mengusung satu pasangan calon pada Pilkada nanti.
Di mana, sesuai Qanun Aceh Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pilkada, calon Gubernur Aceh bisa mendaftar jika memperoleh dukungan minimal 15 persen atau 13 kursi dari total 81 kursi di DPR Aceh.
Kemal mengatakan, berkaca dari hasil Pemilu legislatif 2024 di Aceh, maka seharusnya koalisi perubahan itu bisa membangun poros sendiri untuk Pilkada Aceh.
Di mana, kata dia, NasDem, PKB adalah partai yang secara elektoral cukup kuat dari pemilihan legislatif 2024. Jadi selayaknya mereka mencalonkan tanpa harus mengikuti poros Muzakir Manaf alias Mualem (Partai Aceh).
"Tidak mengikuti, sekarang semuanya ingin menjadi wakil Gubernur Mualem," ujarnya.
Baca juga: KIP: 403 peserta lulus seleksi administrasi calon PPK Pilkada 2024
Fenomena politik untuk Pilkada Aceh sampai dengan hari ini baru ada satu bakal calon yang menyatakan maju sebagai Gubernur Aceh yakni Ketua DPP Partai Aceh yakni Muzakir Manaf alias Mualem.
Sementara dari partai politik nasional belum ada yang berani mendeklarasi maju sebagai calon Gubernur Aceh. Melainkan sebagai Cawagub, dan banyak diantaranya ingin dipinang Eks Panglima GAM Aceh tersebut.
Seperti hal nya Golkar, Demokrat dan Gerindra. Mereka sudah mendaftarkan diri ke Partai Aceh untuk dipinang menjadi calon Wakil Gubernur Aceh bersama Mualem.
Kemal menegaskan, koalisi perubahan hari ini harus melihat fakta 74 persen suara yang diperoleh Anies Baswedan di Aceh, dan itu menjadi modal sosial politik kedepannya bagi koalisi perubahan.
"Maka sangat mungkin (koalisi perubahan berlanjut). Apalagi Nasdem belum deklarasi, nanti kita lihat konfigurasi politiknya setelah Mualem memilih siapa yang menjadi Cawagub nya," ujarnya
Dirinya menambahkan, dalam konteks ketokohan, dari Nasdem bisa memunculkan mantan ketua Taufiqul Hadi. Kemudian, PKB juga dapat menawarkan kader terbaiknya.
Tetapi, kalau tokoh dari PKS belum bisa, hal itu karena mereka hanya memperoleh empat kursi pada pemilu legislatif Februari 2024 lalu, dan masuk kategori partai menengah kecil.
Dirinya menyarankan, ketiga partai dalam koalisi perubahan tersebut perlu membangun komunikasi, dan harus memanfaatkan representasi politik yang sudah didapatkan meskipun dampak dari Pilpres.
"Bagaimana pun itu adalah representasi yang didapatkan partai politik. Partai besar harus menjadi leader, bukan followers," demikian T Kemal Fasya.
Baca juga: Tiga pria bertopeng daftarkan toke Awie untuk Pilkada Banda Aceh ke NasDem