Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh Farid Nyak Umar menyarankan Dinas Pariwisata setempat lebih gencar dalam melakukan promosi wisata, baik di dalam maupun luar negeri, terutama negara-negara di kawasan Asia.

"Kita mendorong agar Pemkot Banda Aceh melalui dinas terkait untuk menggiatkan promosi demi meningkatnya kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegara," kata dia di Banda Aceh, Rabu.

Pernyataan itu dikeluarkan Farid usai kunjungan kerja bersama Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, yakni Usman dan Isnaini Husda, ke Dinas Pariwisata Banda Aceh yang diterima langsung kepala instansi tersebut, Iskandar dan pejabat lainnya.

Ketiga unsur pimpinan legislatif tersebut ingin mengetahui target kunjungan wisatawan di Banda Aceh tahun ini dan capaian-capaian yang telah berhasil pada 2019.

Selain promosi, kata dia, Dispar setempat perlu melakukan kreativitas dan terobosan-terobosan dengan menampilkan kesenian Aceh di tempat tujuan wisatawan.

Ia mengatakan sedikitnya ada tiga destinasi wisata di lokasi bencana gempa dan tsunami 15 tahun silam, di antaranya Museum Tsunami yang menampilkan berbagai peninggalan, seperti jam bekas, kendaraan hancur digulung ombak, sampai gambaran tsunami melalui berbagai miniatur.

Selain itu, Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung yang semula di tengah laut namun ikut terseret hingga daratan seberat 2.600 ton dengan panjang 63 meter, dan kapal di atas rumah seorang warga di kawasan Lampulo yang memiliki daya jual tinggi bagi wisatawan.

"Hal ini penting, apalagi pada tahun 2020 ini Banda Aceh menargetkan lebih dari setengah juta kunjungan wisatawan," tutur dia.

Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh Iskandar mengapresiasi kunjungan pimpinan DPRK setempat karena sebagai bentuk perhatian untuk memajukan pariwisata di "Kota Serambi Mekkah" itu.

Ia menuturkan banyak masukan diberikan pimpinan DPRK untuk kemajuan wisata di Kota Banda Aceh, terutama melakukan promosi melalui bandara sebagai pintu masuk wisatawan.

"Kita disarankan agar menempatkan 'banner' di bandara-bandara, terutama Jakarta maupun Kuala Lumpur, Malaysia. Segmen pasar kita kan salah satunya dari Malaysia," ujarnya.

Selain itu, kata dia, perlunya pementasan kesenian daerah di objek wisata.

"Tadi Pak Ketua DPRK juga menyarankan agar ketika wisatawan datang ke PLTD Apung, maka di situ harus ada tarian. Selain wisata tsunami yang mereka dapatkan, tetapi juga tarian seni dan budaya dari Banda Aceh," kata dia.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020