Pemerintah Provinsi Aceh meminta masyarakat lebih aktif memanfaatkan peluang kerja untuk menekan angka kemiskinan di provinsi paling barat Indonesia itu.

"Saya kira untuk menurunkan angka kemiskinan itu pelibatannya pertama memang program pemerintah dijalankan, kemudian kesempatan kerja yang harus dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh Saifullah Abdul Gani di Banda Aceh, Kamis.

Pada Rabu (15/1), BPS Aceh merilis data September 2019 bahwa jumlah penduduk miskin di Aceh mencapai 810 ribu orang atau 15,01 persen. Data itu mengantarkan Aceh bertahan menjadi provinsi termiskin di Sumatera serta peringkat keenam nasional.

Ia menjelaskan pemerintah telah berupaya secara optimal dalam menurunkan angka kemiskinan di daerah "Tanah Rencong" itu.

Ia mengatakan pemerintah dan pihak swasta telah memberikan kesempatan kerja yang dapat dimanfaatkan masyarakat.

"Kemiskinan itu selalu korelasi dengan pengangguran, seseorang kalau ada peluang bekerja di proyek pemerintah maka libatkan diri, begitu juga proyek swasta mereka harus melibatkan diri untuk mengembangkan diri," katanya.

Selama ini, katanya, kecenderungan yang terjadi di Aceh bahwa banyak pekerja di lapangan yang datang dari luar daerah itu untuk mengerjakan proyek pemerintahan, baik bersumber dari APBA maupun APBN.

Namun, kata dia, setelah pihaknya mendalami bahwa memang sebagian anak-anak Aceh tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam kualifikasi untuk dapat dilibatkan pada sebuah proyek.

"Ada juga pekerjaan yang bisa dikerjakan tetapi juga mereka tidak melibatkan diri. Jadi di samping program pemerintah tepat sasaran maka angka kemiskinan akan cepat turun jika keaktifan masyarakat memanfaatkan peluang-peluang yang ada," katanya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020