Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah berharap kehadiran PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Aceh Utara harus dapat berkontribusi lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh khusus Aceh Utara.

"Saat ini Aceh Utara merupakan pusat industri terbesar di Aceh, realitas ekonomi masyarakat di daerah tersebut masih dikategorikan miskin dan daerah ini menjadi kabupaten termiskin nomor dua di Aceh," kata Nova Iriansyah di rumah dinasnya di Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela menerima kunjungan Komisaris Utama dan jajaran pejabat PT Pupuk Iskandar Muda di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Menurut dia tingkat kemiskinan yang terjadi di Aceh Utara khususnya dan Aceh umumnya merupakan tantangan bersama untuk diperbaiki, salah satunya dengan keterlibatan secara aktif perusahaan dalam menurunkan angka kemiskinan.

"Saya minta PT PIM untuk lebih pro aktif memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan program yang bersentuhan langsung untuk program pengentasan kemiskinan," katanya.

Menurut dia untuk membangun Aceh butuh harmonisasi dan sinergi yang kuat dari seluruh sektor khususnya di sektor Privat, sehingga upaya menurunakan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat dapat terwujud di masa mendatang.

"Saya sebagai Kepala Pemerintahan Aceh dan saya juga dipilih oleh rakyat, maka saya harus mengakar kebawah dan kuat di atas, karena harapan Rakyat Aceh ada di pundak saya," tutur Nova.

Komisaris Utama PT PIM Aceh, Mustofa mengatakan PT PIM memiliki komitmen tinggi untuk meningkatkan perekonomian Aceh yakni dengan cara terus menjaga dan mengembangkan PT PIM sebagai salah satu Industri yang terus mendukung perekonomian Aceh.

Ia menyebutkan sejak PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) berdiri dari 24 Februari 1982 silam, pihaknya sudah memberikan kontribusinya terhadap pertumbuhan perekonomian di Aceh terhitung tahun 2019 sebanyak Rp 2.361 triliun.

Kontibusi, PT PIM pun juga terlihat dari daya serap tenaga kerja sebanyak 1.993 orang yang terdiri dari 666 pegawai tetap, 586 kontrak, ÿdan 741 tenaga expeditur, pengantong, PBM, EMKL, dan Surveyor. 
"Dari keseluruhan tenaga kerja tersebut 98 persen merupakan putra dan putri Aceh," katanya.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020