Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh menyatakan pihaknya telah mempersiapkan ruang isolasi untuk pasien yang dianggap suspect virus corona, yang berasal dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

"Kita mempersiapkan segala sesuatu terkait sumber daya manusia, tata laksana, dan sarana prasarana untuk penerimaan pasien yang diduga terserang virus corona," kata Wakil Direktur Pelayanan RSUDZA Banda Aceh, dr Endang Mutiawati di Banda Aceh, Senin.

Dia menyebutkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memberi arahan bahwa di Aceh terdapat dua rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan suspect virus corona, yakni RSUD Zainoel Abidin dan RSU Cut Mutia Kota Lhokseumawe.

Di RS Zainoel Abidin, tambah dia pihaknya telah mempersiapkan enam ruangan khusus isolasi di Instalasi Respiratory High Care Unit (RHCU), jika seseorang suspect virus corona. Meskipun ruang itu belum memenuhi standar tetapi Pemerintah Aceh segera melengkapinya.

"Kita akan perketat pemenuhan sarana prasarananya sesuai standar, agar kalau pun ada pasien (virus corona) yang masuk ke rumah sakit ini tidak menularkan, betul-betul ada standar yang harus kita ikuti," jelasnya.

Ia menyebutkan, ada dua sarana yang dibutuhkan yakni medis dan non medis. Untuk sarana medis yang habis pakai diperlukan seperti baju steril, kacamata khusus, masker khusus, dan beberapa lainnya.

"Kemudian alat harus khusus, ada rontgen khusus, alat pemeriksaan darah khusus, kulkas khusus, bahkan kamar jenazah khusus. Jadi pasiennya tidak boleh dibawa kemana-mana," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Hanif mengatakan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah meminta pihaknya untuk siaga, dalam upaya antisipasi penyebaran virus corona tersebut.

"Artinya semua petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan harus siap untuk menghadapi apa yang telah terjadi di China. Artinya harus siap diri kalau hal ini terjadi atau merambah sampai ke Indonesia," terangnya.

Menurut dia penanganannya mulai dari pintu masuk Aceh yakni di Bandara SIM Aceh Besar hingga ke rumah sakit.

"Dalam dua hari ini kita menyusun rencana strategi (penanganan) nya, mulai dari sistem di Bandara SIM, mobilisasi ambulance ke rumah sakit, SOP seperti apa, sehingga kalau ada kasusnya di Aceh kita sudah siap menanganinya," lanjutnya.

Pewarta: Khalis Surry

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020