Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Pariwisata (Dispar) setempat menargetkan akan merevitalisasi dua destinasi wisata akibat gelombang tsunami yang meluluhlantakkan ibu kota Provinsi Aceh di akhir tahun 2004.

"Ada dua objek wisata, yakni kapal di atas rumah, dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung akan kita revitalisasi tahun ini juga," ucap Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Iskandar di Banda Aceh, Kamis.

Kedua destinasi wisata tsunami tersebut, lanjut dia, tergolong relatif lama dari sejak tahun 2005 belum pernah dilakukan perbaikan secara menyeluruh agar menambah rasa kenyamanan bagi pengunjung, terutama wisatawan.

Destinasi kapal di atas rumah ini berlokasi di Gampong (Desa) Lampulo merupakan kapal nelayan seberat 65 ton dengan panjang 25 meter yang terseret ke daratan sejauh tiga kilometer, dan tersangkut di atap rumah seorang warga setempat.

Kapal nelayan tersebut menjadi saksi bisu betapa dahsyat peristiwa tsunami 15 tahun silam, dan bagi pengunjung bisa menyewa mobil atau becak motor dari kawasan Masjid Raya Baiturrahman menuju objek wisata ini.

"Saya melihat (kapal di atas rumah) ini, sudah rapuh di beberapa bagian. Jadi tahun ini akan kita lakukan revitalisasi," kata dia.

Sedangkan Kapal PLTD Apung merupakan kapal generator milik PT PLN (Persero) Wilayah Aceh yang terseret hingga sejauh 2,4 kilometer dari perairan Pelabuhan Ulee Lheue ke wilayah daratan tepatnya di Gampong Punge Blang Cut, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.

Tidak mungkin membawa Kapal PLTD Apung yang miliki luas 1.900 meter persegi dengan panjang 63 meter, dan bobot seberat 2.600 ton ke laut akibat membutuhkan banyak alat berat, biaya yang besar serta faktor resiko.

"Sudah lama sekali dari sejak tahun 2005 hingga sekarang, belum pernah dilakukan revitalisasi. Maka di tahun 2020 ini, kita akan lakukan melakukannya" tegas Iskandar.

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengakui bahwa kedua dari tiga objek wisata tsunami tersebut merupakan destinasi paling favorit akibat selalu dikunjungi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara di daerah berjuluk "Kota Serambi Mekkah" tersebut.

"Itu (destinasi), tiga besar objek wisata yang selalu dipadati oleh para wisatawan," kata Wali Kota Aminullah.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2020