Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 76 imigran Rohingya yang ditempatkan di Balai Meuseuraya Aceh (BMA) telah dipindahkan ke Lhokseumawe karena lokasi tersebut bakal dijadikan venue PON Aceh-Sumut September mendatang.
"Iya benar, sudah dipindahkan dari Basement BMA, tadi malam dini hari. Informasi yang kami dapat dipindahkan ke Imigrasi Lhokseumawe," kata Protection Associate UNHCR Faisal Rahman di Banda Aceh, Jumat.
Sebelumnya, Pemerintah Aceh menyatakan pemindahan pengungsi Rohingya dari BMA karena lokasi itu digunakan untuk salah satu arena pertandingan PON Aceh-Sumut.
Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah kala itu berjanji menyelesaikan permasalahan pengungsi Rohingya tersebut dengan tetap mengedepankan prinsip kemanusiaan.
Baca: Nakhoda kapal pengangkut imigran Rohingya di Aceh dituntut tujuh tahun penjara
Faisal mengatakan, pemindahan tersebut karena memang BMA nantinya dijadikan salah satu venue PON, dan banyak kegiatan lainnya yang bakal dilaksanakan di gedung tersebut.
"Karena memang BMA ingin digunakan untuk venue PON dan ada kegiatan-kegiatan yang mungkin akan dilakukan," ujarnya.
Sehingga, keberadaan para pengungsi Rohingya tersebut tidak tepat lagi di BMA, dan dinilai dapat mengganggu proses pelaksanaan event olahraga terbesar di Indonesia itu.
"Jadi pemerintah mengambil kebijakan untuk memindahkan mereka ke tempat yang lain. Dan memang BMA bukan tempat yang cocok untuk menampung pengungsi Rohingya," demikian Faisal Rahman.
Sebagai informasi, gedung BMA tersebut nantinya bakal menjadi salah satu arena PON Aceh-Sumut 2024 untuk dua cabang olahraga yakni muay thai dan tarung derajat.
Baca: Pemkab Aceh Timur pindahkan tiga imigran Rohingya ke Lhokseumawe